Massive Action Mata Garuda NTT 2018
Ketika Empat Inspirator Berbagi Kisah dengan Siswa SMA Persiapan Negeri 2 Nekamese Kupang
Mata Garuda merupakan lembaga untuk Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan RI.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG. COM | KUPANG – Sinar matahari siang itu tak begitu panas menyengat kulit. Rombongan Organisasi dari Mata Garuda NTT menyunsuri jalan penuh gelombang menuju di sebuah sekolah di pedalaman di Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang.
Sekitar pukul 12.30 Wita, rombongan tiba disekolah tujuan yaitu SMA Persiapan Negeri 2 Nekamese, Desa Taloetan, Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang NTT, Kamis (19/4/2018).
Rombongan disambut dengan Natoni oleh para tokoh masyarakat setempat. Penuh ramah dan terjalin suasana keakraban saat itu.
Baca: Yuliana Tihul Terseret Saat Berusaha Selamatkan Adiknya
Puluhan siswa-siswi tampak berbaris rapi di sepanjang jalan menuju SMA itu.
Ratusan orang yang memadati dua tenda besar di halaman sekolah itu tampak santai mengikuti kegiatan Massiv Action yang juga digelar serentak di seluruh daerah di Indonesia.
Mata Garuda merupakan lembaga untuk Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan dari Kementerian Keuangan RI.
Mata Garuda juga merupakan gabungan alumni penerima beasiswa di dalam negeri dan di luar negeri yang ada di NTT.
Kegiatan yang bertajuk Toreh Cita 1.000 Anak Bangsa itu diisi dengan acara berbagi cerita dari para inspirator.
Baca: Satunya Ditemukan Tewas, Lainnya Sedang dalam Pencarian

Ada empat insiprator antara lain, Aloysia Ikis, Alumni Universitas Newcastle, Lidwina Felisima Tae alumni UCL, Dicky Senda, Owner Komunitas Lakoat Kujawas, dan Silvania S. E. Mandaru alumni The University of Queensland-Australia-Magister Of Communication For Social Change.
Para inspirator saat itu menceritakan pengalaman mereka masing-masing. Mulai dari motivasi untuk belajar hingga bisa berkuliah ke luar negeri.
"Kalau ada kemauan pasti ada jalan. Jangan pernah berhenti untuk bermimpi. Harus belajar jangan menyerah, " ungkap Aloysia Ikis.
Di bagian lain, Silvania S. E. Mandaru alumni The University of Queensland-Australia-Magister Of Communication For Social Change, berbagi pengalaman menjadi seorang mahasiswa S2 di luar negeri.