Rektor Undana Larang Keras Mahasiswa Undana Berpolitik dengan Cara Seperti ini

Rektor Undana Kupang, Prof. Fredrik L. Benu, MSi,PhD, melarang keras mahasiswa berpolitik dengan cara-cara seperti ini.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: OMDSMY Novemy Leo
ist
Rektor Undana, Prof. Fred Benu, saat memberikan materi pada acara pembekalan KKN beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Gordi Donofan

POS KUPANG. COM | KUPANG - Rektor Undana Kupang, Prof. Fredrik L. Benu, MSi,PhD, melarang keras mahasiswa berpolitik dengan cara-cara seperti ini.

Sebaiknya mahasiswa diperkenankan melakukan praktik politik apabila tidak menggunakan atribut kampus atau menggunakan nama per orang. Mahasisiswa bisa berpolitik tapi jangan menggunakan atribut kampus, seperti nama, lambang, bendera hingga jaket almamater kampus itu.

Siaran Pers yang diterima Pos Kupang, Kamis (5/4/2018) dari Humas Undana, David Sir, menjelaskan, Rektor Undana, menegaskan agar mahasiswa tidak membawa nama Undana untuk melakukan praktik politik jika berada ditempat Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Baca: Kehilangan 4 Barang Berharga, Polisi Datangi Sebuah SD di Desa Terpencil Ini

Baca: Pegawai Polda NTT Divonis Bersalah, Pengadilan Negeri Kupang Ricuh

Baca: Inilah Macam-macam Tipe Perselingkuhan, Sadar Tidak sadar Kamu Juga Melakukannya

Hal itu ditegaskan Rektor Fredrik saat menjawab pertanyaan salah satu mahasiswa usai dirinya membawakan materi soal Pendidikan Karakter saat pembekalan KKN Tematik Undana di Aula Undana, Senin (29/3/2018).

Rektor menyatakan, mahasiswa KKN tidak diperkenakan mempersuasi masyarakat di lokasi KKN guna memilih calon pemimpin, terutama pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023 mendatang.

Saat ini, calon gubernur dan wakil gubernur tengah gencar melakukan kampanye politik dari satu kabupaten ke kabupaten lain di NTT.

Rektor Undana, Prof. Fred Benu, saat memberikan materi pada acara pembekalan KKN beberapa waktu lalu.
Rektor Undana, Prof. Fred Benu, saat memberikan materi pada acara pembekalan KKN beberapa waktu lalu. (ist)

Untuk itu, praktik politik yang dilakukan mahasiswa Undana sebaiknya tidak membawa nama Undana, agar Undana tidak menjadi presenden buruk bagi institusi Pendidikan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, terkait keterlibatan dalam praktik politik.

Menurut Prof. Fred dirinya juga tidak melakukan praktik politk, apalagi menggunakan atribut kampus.

Pihaknya, lantas diminta menjadi salah satu narasumber kala debat kandidat perdana calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT di Jakarta yang ditayangkan secara langsung I-News TV.

Ia mengaku bakal berperan sebagai narasumber.

“Jadi itu bukan membawa nama Rektor atau Aparatur Sipil Negara (ASN) melainkan secara individu membawa nama sendiri,” papar Guru Besar Ekonomi Pertanian itu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved