Gara-Gara Postingan, Direktur RSUD SoE Sampai Polisikan Pemilik Akun Yanti Nuban. Ini Masalahnya
karena adanya infeksi pada rongga perut yang sudah bernanah dan menyebabkan usus pasien saling menempel
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
POSKUPANG.COM, SOE - Direktur RSUD Soe, dr. Ria Tahun akan segerakan mempolisikan pemilik akun facebook (FB) Yanti Nuban karena postingannya dinilai merugikan pihak RSUD Soe.
Pasalnya, dalam postingannya, Yanti menulis pihak RSUD Soe melakukan operasi terhadap pasien yang tidak sakit. Hal ini menimbulkan banyak komenter miring kepada pihak RSUD Soe.
Dalam postinganya akun Yanti Nuban Menulis " kak saya ini lagi sakit di RSUD Soe. Anehnya dokter RSUD Soe uda periksa nga ada penyakit tapi mereka paksa untuk operasi.
Selesai operasi ngak ada penyakit. Maka itu saya minta teman-teman dari pemuda TTS dukung dalam doa semoga kak saya lekas sembuh. Karena tindakan keluarga besok dikeluarkan dari RSUD Soe sedangkan bekas operasi baru tiga hari. Saya bingung karena posisi saya ada di perantauan.
Ria menjelaskan, pasien atas nama Frengki Manu (24) masuk ke RSUD Soe setelah dirujuk dari puskesmas Nunkolo pada tanggal 24 Maret 2018. Pasien dirujuk dengan keluhan demam dan merasakan nyeri pada bagian perut. Setelah diperiksa oleh dokter penyakit dalam dan dokter bedah, diduga rasa nyeri pada perut pasien diakibat oleh infeksi di dalam rongga perut. Setelah melakukan konsultasi dengan ayah kandung pasien, Ham Manu, pasien lalu dioperasi pada tanggal 28 Maret lalu.
Saat dilakukan operasi, diketahui jika usus pasien sudah bernanah dan sebagian besar usus pasien sudah saling menempel akibat nanah tersebut. Karena posisi usus yang sudah saling menempel, dokter langsung membersihkan usus pasien dari nanah, namun tidak berani mengambil tindakan pemisahan usus karena sangat bersiko kepada nyawa pasien.
" Setelah kita operasi akhirnya ketahuan jika rasa sakit pada bagian rongga perut pasien yang menyebabkan pasien demam tinggi, disebabkan karena adanya infeksi pada rongga perut yang sudah bernanah dan menyebabkan usus pasien saling menempel," ungkap dr. Ria didampingi ketua komite medik RSUD Soe, dr. Jupiter Liufeto, S.p. Bedah, dr. Gusti Nyoman Widiarta, S.p. Bedah di kantor RSUD Soe, Selasa (3/4/2018) pagi.
Dirinya menegaskan, sebelum, saat dan sesudah melakukan operasi, dokter selalu melakukan komunikasi dengan pihak keluarga pasien.
Sesuai aturan, untuk pasien yang belum menikah seperti Frengki, hanya orang tua kandung pasien yang diajak untuk berkomunikasi oleh dokter. Diduga, ada salah komunikasi antara orang tua pasien dengan keluarga pasien lainnya terkait keadaan pasien sehingga informasi yang diterima menjadi tidak akurat.
" Kita sangat menyesalkan postingan saudari Yanti Nuban di group FB pemuda TTS yang memuat informasi yang tidak benar. Hal ini membuat banyak komentar miring tentang pelayanan di RSUD Soe. Kami selaku pihak manajemen sangat dirugikan. Oleh sebab itu, kami akan segera mempolisikan akun Yanti Nuban," tegas dr. Ria.
Baca: Tiga Ton Bahan Kampanye Pilkada Tiba di KPU TTS
Pasca dilakukan operasi pembersihan usus, saat ini Frengki masih dirawat di RSUD Soe. Pihak rumah sakit terus melakukan pemantauan terhadap keadaan pasien. Jika memang terpaksa harus dilakukan operasi pemisahan usus, maka pasien harus dirujuk ke rumah sakit di Bali karena dokter khusus pencernaan (digesiv) adanya di rumah sakit bali.
" Dalam kasus seperti pasien Frengki, dimana usus pasien sudah saling menempel sampai gripe empat, resiko usus pasien robek saat dilakukan pemisahan sangat tinggi. Oleh sebab itu jarang dokter yang berani melakukan operasi dalam kasus seperti ini.Tetapi kita berharap keadaan pasien bisa membaik pasca dilakukan pembersihan usus dari nanah," pungkasnya. (*)
Baca: Kecewa Rio Meninggal, Maria Lempar Perawat Pakai Rantang