Nilai Tukar Petani di Bulan Maret 2018 Menurun, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Maret 2018 mengalami penurunan dibandingkan bulan Februari 2018 sebesar 0,32 persen.
Penulis: Hermina Pello | Editor: Kanis Jehola
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Hermina Pello
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Maret 2018 mengalami penurunan dibandingkan bulan Februari 2018 sebesar 0,32 persen.
Dengan penurunan ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan atau daya beli dan daya tukar petani di pedesaan menurun.
Baca: Kembangkan Ubi Kayu, Pemkab TTS Kerja Sama PT Sinar Mas
Penyebabnya karena biaya produksi pertanian dan kebutuhan sehari-hari rumah tangga petani meningkat tetapi penerimaan petani menurun.
Kepala BPS Provinsi NTT, Maritje Pattiwaellapia, pada saat jumpa pers di Aula BPS Provinsi NTT, Senin (2/4/2018), mengatakan, di daerah pedesaan terjadi inflasi pada bulan Maret 2018 sebesar 0,06 persen.
Baca: NTT Alami Deflasi 0,43 Persen, Ini Penyebabnya
Sub sektor yang mengalami inflasi adalah makanan jadi, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan transportasi.
Martije menjelaskan, di bulan Januari dibandingkan bulan Februari 2018 NTP naik 0,03 persen, yakni 104,79 menjadi 104,82 persen dan di bulan Maret menjadi 104,48 persen atau turun 0,32 persen.
Untuk harga gabah di tingkat penggilinggan mengalami penurunan dari Rp 5.950/kg, menjadi Rp 5.450/kg atau turun 8,54 persen. Sedangkan gabah di tingkat petani turun Rp 5.625/kg menjadi Rp 5.125/kg. (*)