Kepsek SMK Negeri 1 Soe Bantah Adanya Pengusiran Siswa Saat USBN

Peka Antonius membantah adanya pengusiran siswa kelas XII karena belum memberikan uang kontribusi senilai Rp. 500.000 untuk pelaksanaan ujian akhir.

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Kepsek SMK Negeri 1 Soe Bantah Adanya Pengusiran Siswa Saat USBN
POS KUPANG/DION KOTA
Kepala SMK Negeri 1 Soe, Peka Antonius

Laporan Wartawan POS KUPANG.COM, Dion Kota

POS-KUPANG.COM|SOE--Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Soe, Peka Antonius membantah adanya pengusiran siswa kelas XII karena belum memberikan uang kontribusi senilai Rp. 500.000 untuk pelaksanaan ujian akhir.

Dirinya menegaskan, para siswa yang disuruh pulang pada, Jumat ( 23/3/2018) lalu tersebut dengan maksud untuk memanggil orang tua masing-masing.

Hal ini ditegaskannya saat ditemui pos kupang, Senin (26/3/2018) pagi di ruang kerjanya.

Anak SD usir dari sekolah
Anak SD usir dari sekolah (ILUSTRASI)

Dirinya mengaku kaget mendapat informasi pengusiran siswa karena tidak mengumpulkan kontribusi ujian akhir.

Ia menjelaskan, kontribusi Rp.500.000 per siswa tersebut, merupakan kesepakatan para orang tua murid yang diputuskan dalam rapat komite dan bukan kebijakan kepala sekolah.

Uang tersebut untuk biaya ujian dan tanda mata dari para siswa untuk sekolah ketika tamat nantinya.

Baca: Gambar yang Pertama Kali Kamu Lihat, Bisa Ungkap Kepribadian Dirimu, Yuk Cek!

"Itu kesepakatan para orang tua murid dalam rapat komite yang menetapkan uang kontribusi senilai Rp. 500.000. Dan hingga saat ini, belum sampai 50 persen dari jumlah siswa kelas XII yang mengumpulkan uang kontribusi tersebut. Bagi yang belum mengumpulkan uang tersebut, masih tetap diperbolehkan mengikuti ujian USBN kalau tidak percaya cek sendiri saja pak," ajak Peka.

Ketika singgung jumlah siswa yang disuruh pulang untuk memanggil orang tua, Peka mengaku ada delapan siswa.

Peka menjelaskan, kedepalan siswa tersebut sengaja disuruh memanggil orang tua karena tidak mengikuti try out dan simulasi. Oleh sebab itu, pihak sekolah ingin menanyakan secara langsung kepada orang tua siswa alasan mengapa anaknya tidak menghadiri try out dan simulasi.

uang rupiah
uang rupiah (antara)

Nantinya, jika sudah mendapatkan kejelasan alasan tidak mengapa tidak menghadiri try out dan simulasi baru diperkenankan mengikuti USBN susulan.

"Saya kaget ada informasi di media yang mengatakan puluhan siswa yang disuruh pulang. Itu angka dapat dari mana? Silakan cek daftar peserta USBN, hanya 8 siswa yang tidak ikut dari hari pertama. Try dan ujian simulasi sangat penting untuk mengetahui sejauh mana kesiapan siswa mengikuti rangkaian ujian akhir. Oleh sebab itu, untuk siswa yang tidak mengikuti try out dan simulasi kita panggil orang tuanya, bukan karena belum kasih kontribusi Rp.500.000," ujar dengan nada keras.

Terpisah, Thedjo Bait, siswa kelas XII jurusan peternakan yang belum mengikuti ujian USBN membantah adanya informasi pengusiran dari pihak sekolah bagi siswa kelas XII yang belum memasukan kontribusi Rp.500.000.

Ia mengaku, pihak sekolah tetap memberikan kelonggaran untuk mengikuti USBN tetapi diberikan batas waktu pengumpulan uang kontribusi ujian akhir.

"Saya belum ikut USBN karena belum lama ini dalam masalah pribadi sehingga tidak sempat ikut try out dan simulasi. Nanti saya ikut USBN susulan. Hari ini saya dan orang tua menghadap untuk menjelaskan alasannya kepada pihak sekolah. Saya juga belum kompul uang kontribusi, tetapi tetap diperbolehkan ikut USBN susulan nantinya, jelasnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved