Thomas Dohu Ajak Mahasiswa Gunakan Hak Pilih

Anggota KPU Provinsi NTT, Thomas Dohu, mengajak mahasiswa untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT tahun 2018.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Anggota KPU NTT, Thomas Dohu, bersama peserta seusai membagikan Payung Demokrasi di seminar GMNI Kupang di Aula Kopdit Solidaritas Asumpta Kupang, Jumat (23/3/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG. COM, KUPANG - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTT, Thomas Dohu, mengajak mahasiswa untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT tahun 2018.

"Kita semua jangan sampai menjadi orang kategori golongan putih atau orang yang sudah mendaftar sebagai pemilih tapi tidak ikut memilih, maka datanglah gunakan hak suara kalian," ajak Thomas Dohu, saat memberikan materi pada seminar yang dilaksanakan GMNI Cabang Kupang di Aula Kopdit Solidaritas Asumpta Kupang, Jumat (23/3/2018).

Baca: Begini Tanggapan Abdul Ganir Terkait Perbedaan Gaji WNA dengan Warga Lokal di Labuan Bajo

Thomas Dohu mengatakan, sebagai warga negara yang baik hendaknya menggunakan suaranya untuk menentukan siapa Gubernur dan Wakil Gubernur NTT untuk lima tahun ke depan.

"Saya mengajak kita semua untuk ikut memilih. Selamat bertemu pada tanggal 27 Juni 2018 di tempat pemungutan suara masing-masing, " tegas Thomas.

Baca: Orangtua Murid SMK Babuin Curhat Ini ke Jimy Sianto

Thomas Dohu mengatakan, suksesnya penyelenggaraan pemilu tentu melibatkan semua pihak. Semua terlibat dengan porsinya masing-masing dalam menyukseskan penyelenggaraan pemilu di NTT tahun 2018.

Thomas Dohu mengungkapkan, seorang warga negara wajib ikut mengawasi proses yang sudah dijalankan.

KPU NTT juga akan bersama masyarakat menyukseskan penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil serta aman dan damai.

Pantauan Pos-Kupang.Com, seusai seminar Thomas Dohu bersama empat relawan KPU membagikan payung berwarna orange putih kepada peserta seminar. Payung tersebut merupakan simbol demokrasi yang berisikan pesan moral menolak hoax, menolak politik uang dan tetap menjaga kerukunan agar terciptanya pesta demokrasi yang aman dan damai. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved