Ini yang Dilakukan Nelayan Riangbaring Selamatkan Ratusan Ekor Tukik Penyu

Setelah ditusuk-tusuk kayu ke pasir, kata Apolinardus Demoor, nelayan langsung menemukan titik telur penyu

Penulis: Felix Janggu | Editor: Ferry Ndoen
zoom-inlihat foto Ini yang Dilakukan Nelayan Riangbaring Selamatkan Ratusan Ekor Tukik Penyu
pos kupang.com, feliks janggu
Telur Penyu yang sudah menetas berserakan di Pantai Riang Baring Ilebura Flotim Minggu (18/3/2018).

Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Feliks Janggu

POS-KUPANG.COM|LARANTUKA- Peran aktif masyarakat dalam melestarikan hewan yang dilindungi di perairan Flores Timur cukup tinggi.

Sudah seringkali, Dinas Kelautan dan Perikanan Flotim mendapatkan informasi keberadaan tukik penyu oleh nelayan.

Seperti terjadi pada Minggu (18/3/2018). Nelayan Riang Baring Kecamatan Ile Bura. Atas informasi nelayan atas nama Andreas Tutu Muda (53), sebanyak 106 tukik penyu berhasil diselamatkan.

Kabid Sumber Daya Perikanan dan Perijinan Usaha Perikanan Pada DKP Flotim Apolinardus Y.P.Demoor kepada Pos Kupang.com mengatakan tukik penyu itu ditemukan Jumat (16/3/2018).

"Pada saat nelayan ke pantai Liang untuk menjahit Jaring pukat, tidak sengaja menemukan jejak penyu naik ke pantai, setelah diselidiki nelayan langsung mengechek disekitar jejak penyu," kata Apolinardus Demoor.

Setelah ditusuk-tusuk kayu ke pasir, kata Apolinardus Demoor, nelayan langsung menemukan titik telur penyu.

"Nelayan langsung menutup dengan pagar kayu yang ditumpuk-tumpuk untuj mengelabuhi predator," kata Apolinardus Demoor.

Setelah itu, kata Apolinardus Demoor nelayan menginformasikan kepada kepala desa, kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) lalu memastikan keamanan telur penyu itu.

"Pada tanggal 16 Maret belum ada tanda-tanda telur menetas. Tanggal 17 Maret 2018 telur sudah menetas dan tukik mulai keluar," kata Apolinardus Demoor.

Tim dari Dinas Perikanan Flotim, Polairud Polda NTT, Satwas PSDKP Larantuka, WCS dan Misool Baseftin setelah mendapat informasi langsung menuju ke lokasi.

"Tim sampai di lokasi langsung bertemu ke nelayan dan perangkat desa tersebut dan ditunjukan lokasi tempat Anakan Penyu (Tukik) yang sudah diamanakan di Sampan," kata Apolinardus.

"Sampe di lokasi hanya ditemukan 106 ekor Anakan penyu (Tukik) yang masih hidup, 30 telur rusak dan 1 tukik sudah mati," katanya lagi.

Seperti biasa, kata Apolinardus Demoor tim gabungan memanfaatkan kesempatan itu untuk melalukan sosialisasi dan informasi.

"Tim sekaligus memberikan informasi bahwa Telur atau bagian seluruh dari Penyu sudah dilindungi oleh UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya," kata Apolinardus Demoor. (*)

Baca: Korban Lakalantas Dapatkan Santunan Jasaraharja, Pasca Dibantu Bhabin Desa Nawokote

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved