Taman Kota Maumere Jorok dan Berbau Busuk
Tugu Tsunami di Taman Kota Maumere, Kabupaten Sikka, indah dan sejuk namun dipenuhi sampah dan berbau busuk.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan wartawan POS-KUPANG.COM, Eginius Mo’a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Tugu Tsunami di Taman Kota, jantung Kota Maumere, Kabupaten Sikka, indah dan sejuk dengan taman bunganya. Namun, lingkungan taman ini dipenuhi sampah dan berbauh tidak menyenangkan.
Segala jenis sampah plastik berserakan di sisi-sisi drainase mengeliligi kawasan taman kota. Genangan air warna hitam di dalam drainase menyebarkan aroma tidak sedap, setiap yang melintasi akan menutup hidung dan mulut.
Drainase di keliling kawasan taman bersebelahan dengan TK Bhakti Ibu mampet penuh sedimen dan sampah plastik yang berusia tahunan tak pernah dibersihkan. Di musim hujan, ketika draines penuh, air berwrna hitam pekat mengalir ke ruas jalan aspal.
Lurah Kota Baru, Kecamatan Alok Barat, Eric Hermianus, S.Sos, mengakui lokasi sekeliling taman kota tidak elok, dikepung sampah dan jorok.
Tak hanya kawasan taman kota, Eric menyebut sebagian besar ruas jalan utama di kelurahannya penuh sampah, jorok, dan drainase tersumbat. Lokasi paling rawan sampah yakni Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Bandeng, Jalan Cakalang dan bantaran kali mati.
“Kawasan ini penyebab kota Maumere tampak jorok, sampah dan kumuh. Bangunan TK Bhakti Ibu di sebelah timur taman kota menjadi lokasi pasangan mesum,” kata Erik.
Erik mengatakan, sebagian besar drainase mengalami pendangkalan atau tersumbat sampah dan sedimen. Wilayah Kelurahan Kota Baru berada di pusat pertokoan, seluruh drainae tersumbat penuh sampah dengan air berwarna hitam.
Menurut Erik, Jalan Moa Toda, Jalan Soekarno-Hatta masih relatih bersih, namun drainase sudah penuh sampah dan sedimen. Eric menyarankan kontainer sampah diletakan di sisi jalan sebelah timur TK Bhakti Ibu sebaiknya dipindahkan ke lokasi lain.
“Merusak pemandangan, baunya tidak sedap kalau dibiarkan dua-sampai tiga hari tidak diangkat petugas sampah,” kata Eric.
Eric mengatakan, semua penyebab sampah dan jorok di tengah kota karena perilaku warga belum menyadari buang sampah dan limbah rumah tangga. Kesadaran kebersihan lingkungan hanya sebatas tempat hunian. (*)