Kota Kupang Punya 16 Tempat Wisata Baru, Dimana Saja ya?
banyak pantai belum kita data, diharapkan lurah berikan masukan sekalian dengan sejarah berdirinya
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG.COM|KUPANG-- Pada penyusunan Ranperda Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah kota Kupang menghadirkan Tim Pengkaji Akademis, yang diketuai Prof dr Mien Ratoe Oedjoe, M. Pd, Ir Michael Riwu Kaho, Apriana Fanggidae, S.E, M. Si, Narita Ratu Kore dan Ester Muhu.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pariwisata kota Kupang, Ester Muhu, mengucapkam penghargaan dan terima kasih karena telah hadir pada Jaring Aspirasi Masyarakat.
"Kami kota Kupang sampai saat ini belum ada rencana pengembangan pariwisata, sedangkan Provinsi sudah ada sejak tahun 2012. Di kota belum punya itu. Dasar untuk mengembangkan pariwisata yang ada di kota Kupang belum punya rencana," tuturnya.
Selama ini, katanya, kota Kupang hanya mengikuti program-program yang ada. Seharusnya ada rencana induk.
Baca: Ahok Temui Julianto Tio saat Temani Istri Melahirkan, Minta Jauhi Vero!
Maka dari itu tahun ini bersama-sama anggota Komisi II yang mengalokasikan dana disiapkanlah Ranperda yang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
Ia membutuhkan saran dan masukan untuk melengkapi penyusunan Ranperda ini.
Pada kegiatan ini peserta bersama tim akan membahas kerangka perda, kerangka perundangan daerah mencakup ketentuan untuk meningkatkan transparansi masyarakat, kelembagaan potensi pariwisata dan keberadaan pariwisata.
Baca: Buruan! Terbang Dengan Lion Grup Dapat Poin 20 Ribu Dengan Aplikasi Ovo
Baca: Polisi Kembali Ringkus Artis yang Diduga Pakai Narkoba, Kali Ini Roro Fitria!
Kota Kupang ini, kata tim pengkaji Apriana Fanggidae, multi etnis, sehingga kegiatan ini bisa menghimpun aspirasi masyarakat untuk melengkapi rencana induk.
Pada kesempatan ini, Apriana, juga memaparkan destinasi budaya yang dibagi dalam beberapa klaster.
Ada destinasi Rumah Raja Kupang. Klaster lingkungan, terdaparhutan lindung (Alak), cek dam Manutapen, cek dama di Naionai, Klenteng di Nunhila, gua alam Fatukoa, hutan lindung Naimata, mata air Oelan, dll. Klaster, estetika, terdiri dari Pantai Namosain, Nunhila, Pasir Panjang, Flobamora, Oesapa, Lasiana, Manikin, dll.
"Dari jaringan yang data, banyak pantai belum kita data, diharapkan lurah berikan masukan sekalian dengan sejarah berdirinya," tuturnya.
Ketua Tim Pengkaji, Prof Ir Mien menyampaikan tempat wisata terbaru di kota Kupang, yairu Pantai Lasiana, Pasar Oeba, Museum Daerah, Pembuatan Gula Lempeng di Lasiana, Pantai Ketapang Satu, Suba Suka Paradise, Kolam Renang Wirasakti, Mata Air Amnesi, Gua Monyet Tenau, Gua Monyet Sasando, Kuliner Pasar Malam Kampung Solor, Situs Tugu Jepang Penfui, Klenteng Nunhila, Kompleks Raja-Raja Taebenu di Manutapen dan Bunker Kolakaha.
"Ada banyak pesona di kota Kupang. Marilah kita coba diskusi karena ada temuan baru," ujarnya.(*)