Viktor Biayai Studi S-2 untuk 10 Dosen Tribuana Alor, Simak Deretan Lensa Saat paket ini Deklarasi

Tayang: Senin, 5 Februari 2018 13:15 WITA

Penulis: Ferry Jahang | Editor: Rosalina Woso

Viktor Biayai Studi S-2 untuk 10 Dosen Tribuana Alor, Simak Deretan Lensa Saat paket ini Deklarasi

POS KUPANG.COM/FERRY JAHANG

Bakal Calon Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat dan Bakal Calon Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi ( Paker Victory Joss) sedang pose bersama mahasiswa dan dosen Universiyas Tribuana Alor, Senin (5/2/2018)

Baca Selanjutnya:

Polres Malaka Gelar Jumat Curhat di Desa Suai, Dengarkan Aspirasi Warga Secara Langsung

Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Ferry Jahang

POS-KUPANG.COM|KALABAHI--Bakal Calon Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat dan Bakal Calon Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi ( Paket Victory-Josh) membantu biaya studi strata 2 (S-2) bagi 10 dosen di Universitas Tribuana Alor

Bakal Calon Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat dan Bakal Calon Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi ( Paker Victory Joss) sedang pose bersama mahasiswa dan dosen Universiyas Tribuana Alor, Senin (5/2/2018) (POS KUPANG.COM/FERRY JAHANG)

Janji tersebut disampaikan saat menyampaikan kuliah umum di depan ratusan civitas akademika Universitas Tribuana Alor, Senin (5/2/2018) di aula kampus tersebut.

Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat mengenakan pakaian adat malaka sebelum acara pelantikkan DPD dan DPC partai Nasdem se-Kabupaten Malaka (POS KUPANG/DION KOTA)

Selain membantu studi S-2 dosen, Josef Nae Soi juga membantu 1000 buku untuk Fakultas Hukum Universitas Tribuana Alor.

Para Ketua DPD Partai Nasdem se-Daratan Flores dan Lembata foto bersama Ketua DPP Viktor Bungtilu Laiskodat di Labuan Bajo, Kamis (7/9/2017). (POS KUPANG/SERVAN MAMMILIANUS)

Simak Juga deretan aksi paket Victory Joss se-Flobamora dalam lensa berikut :

Bakal calon gubernur NTT, Viktor Laiskodat berorasi saat acara deklarasi paket Victory-JOSS di lapangan Manda Elu, Kabupaten Sumba Barat, Rabu (24/1/2018) (POS KUPANG/PETRUS PITER)

Dewi Perssik sedang bergoyang bersama paket Victory- Joss saat deklarasi di Lapangan Sitarda Lasiana Kupang-NTT, Rabu (20/12/2017). (POS KUPANG/ENOLD AMARAYA)

Deklarasi Paket Victory-JOSS di Lapangan Pancasila, Ende, Senin (29/1/2018). (pos kupang/romualdus pius)

Fifi Lety Tjahaja Purnama membacakan surat dari Ahok untuk Josep Nae Soi saat deklarasi Victory Joss di Lapangan Sitarda Kupang, Rabu (20/11/2017). (POS KUPANG/ANDRI ATAGORAN)

"1000 buku tersebut terdiri dari tiga judul," tambah Nae Soi.

Baca: Guru dan Murid Apel Pagi, Mantur Niat Curi Dompet Milik Maria di SDK Ruteng II, Aksinya Ketangkap

Laiskodat meminta para mahasiswa untuk rajin membaca sehingga memiliki pengetahuan yang luas. Ketika sudah memiliki pengetahuan yang luas maka diskusi dengan siapa saja akan bisa dilakukan.

Viktor Laiskodat dan Markus Dairo Tallu di lapangan Galatama Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Jumat (5/1/2018). (pos kupang/petrus piter)

"Kalau sudah memiliki pengetahuan yang banyak maka diskusi dengan siapa saja bisa dilakukan," kata Laiskodat.

Viktor B Laiskodat meletakan batu pertama menandai dimulainya pembangunan kantor Sinode GKS, Senin (22/1/2018). (POS KUPANG/ROBERT ROPO)

Pada kesempatan itu, Viktor Laiskodat kembali menekankan cara menarasikan berbagai obyek wisata yang ada di NTT khususnya Alor.

Bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT, Viktor B Laiskodat - Josef Nae Soi diterima masyarakat Kampung Wain, Desa Aimui, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Minggu (4/2/2018) (pos kupang/ferry jahang)

"Jadi kita jangan hanya menjual tenun ikat atau moko. Tetapi bagaimana kita menarasikannya sehingga membangun kekaguman pembeli atau wisatawan," kata Viktor.

Baca: Petugas KPK Rasakan Hal Aneh Saat Geledah Villa Mewah Zumi Zola

Bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT, Viktor B Laiskodat dan Josef A Nae Soi diterima warga Kampung Wahing, Desa Aimoli, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Minggu (4/2/2018) (pos kupang/ferry jahang)

Viktor juga menyinggung tentang sebutan tenun ikat sebagai kerajinan. Menurut penyebutan itu merendahkan , seharusnya disebutkan sebagai karya intelektual.

Viktor Bungtilu Laiskodat (baju biru) bersama Josef Nae Soi (kedua dari kiri) saat bertemu dengan anggota DPD RI Ibrahim Agustinus Medah (ketiga dari kiri baju hitam). (ISTIMEWA/Laurens LT))

Sebab tenun ikat itu dihasilkan campuran warna dan cara pengolahan yang luar biasa. Jadi cara meramu dalam proses pewarnaan alami oleh nenek moyang kita dulu itu sangat luar biasa.

Baca: Rumah Tangga Diujung Tanduk Suami Selingkuh Dengan Dokter Muda, Wanita Ini Diusir Mertua, Tragis!

Julie Sutrisno Laiskodat (Pos Kupang/Kolase)

"Jadi karya intelektual dari nenek moyang diwariskan kepada anak2 sekarang ini..Jadi nenek moyang org NTT sangat pandai dgn buktinya mereka mampu memiliki keahlian yg luar biasa dalam meramu proses pewarnaan," tambahnya. (*)