Arus Transportasi ke Wewaria dan Maukaro, Ende Putus
Anggota DPRD Kabupaten Ende minta agar segera membersihkan material longsoran menuju Maukaro, Kabupaten Ende
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius
POS-KUPANG.COM | ENDE - Material tanah dan batu juga kayu menutup bahu jalan provinsi di Watunggesu, berdekatan dengan lokasi tambak ikan, Desa Ekoae, Kecamatan Wewaria , Kabupaten Ende yang mengakibatkan arus transportasi antara Kecamatan Wewaria dan Kecamatan Maukaro terputus.
Longsoran tersebut terjadi menyusul hujan lebat yang menggguyur wilayah Kabupaten Ende dalam beberapa pekan terakhir.
Anggota DPRD Kabupaten Ende, Yustinus Sani kepada Pos Kupang dari Kecamatan Wewaria, Kamis pagi (18/1/2018) mengatakan kejadian longsor yang menutup badan jalan di Desa Ekoae terjadi pada, Rabu dini hari (17/1/2018) ketika terjadi hujan lebat saat itu.
Yustinus mengatakan akibat dari kejadian itu membuat arus transportasi antar kecamatan mulai dari arah Maukaro menuju ke Kecamatan Wewaria menjadi terganggu karena kendaraan besar seperti mobil ataupun truk tidak bisa lewat sedangkan kalau sepeda motor masih bisa lewat meskipun dengan susah payah.
"Kalau untuk mobil dan truk dipastikan tidak bisa lewat karena jumlah material longsoran cukup banyak dan panjang bahkan diprakirakan mencapai 300 meter,"kata Yustinus.
Terhadap kejadian yang ada pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Satker Pembangun Jalan dan Jembatan Provinsi NTT namun demikian didapatkan jawaban bahwa itu bukan tanggungjawab mereka lagi namun menjadi kewenangan Dinas PU Provinsi NTT.
Yustinus mengatakan bahwa terlepas siapa yang memiliki kewenangan atas jalur jalan yang ada di Desa Ekoae pihaknya berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk membersihkan material longsoran agar jalan bisa segara dipergunakan oleh warga.
"Kalau dikatakan putus total sebenarnya tidak juga namun akses kendaraan besar memang tidak bisa lewat hanya kendaraan kecil dan pejalan kaki yang masih bias lewat,"kata Yustinus.
Yustinus mengatakan bahwa melihat dengan kondisi material yang ada memang sulit apabila dibersihkan dengan cara manual maka diharapkan kepada pemerintah untuk segera menurunkan peralatan berat guna membersihkan material yang ada. (*)