Hari Ini, 8 Januari Dijuluki Sebagai 'Hari Perceraian' di Inggris, Begini Alasannya!
Sebanyak satu di antara tiga responden (37 persen) mengaku tekanan keuangan merupakan tantangan terbesar dalam pernikahan.
Penulis: Rika Apriyanti | Editor: Rika Apriyanti
POS-KUPANG.COM -- Memperingati suatu tanggal untuk momen spesial merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu.
Hal ini seperti hari kemerdekaan, hari raya keagamaan, ataupun hari lahir tokoh inspirasi.
Namun, bagaimana jika suatu hari dijuluki sebagai 'hari perceraian'?
Dilansir dari BBC, 8 Januari dijuluki para pengacara sebagai 'hari perceraian'.
Julukan ini dilatar belakangi hasil survei terhadap 2000 orang yang digelar firma hukumSlater and Gordon di Inggris.
Menurut survei tersebut,telah terjadi peningkatan jumlah pasangan suami istri yang bertanya mengenai perceraian setiap selesai liburan Tahun Baru.
Baca: Pelaku Pembunuhan 23 Orang pada Tahun Baru di Nigeria Berhasil Ditaklukkan Pasukan Angkatan Darat!
Penyebab utama perpisahan pasangan menikah, menurut survei tersebut, adalah kekhawatiran mengenai finansial.
Sebanyak satu di antara tiga responden (37 persen) mengaku tekanan keuangan merupakan tantangan terbesar dalam pernikahan.
Selain itu, satu di antara lima responden mengatakan kebanyakan perselisihan dengan pasangan mereka adalah soal uang.
Baca: Kecemasan Netizen Terjawab, Pengacara Benarkan Kabar Ahok Gugat Cerai Veronica Tan!
"Hubungan yang telah menunjukkan keretakan kemungkinan akan pecah di bawah tekanan dan pengeluaran saat Natal," ujar pengacara keluarga dari firma Slater and Gordon, Lorraine Harvey.
Berdasarkan catatan Badan Statistik Nasional Inggris, hampir 107.000 pasangan heteroseksual bercerai pada 2017.
Jumlah mengalami peningkatan sebanyak 5,8 persen dibanding pada 2015.
Tidak hanya itu, hasil ini merupakan angka tertinggi sejak 2009.