Seorang Pastor Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal, Warga Filipina Tuntut Keadilan
Pastor Marcelito Paez meninggal di sebuah rumah sekitar tiga jam setelah dia ditembak orang tak dikenal.
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape

POS-KUPANG.COM - Orang-orang bersenjata membunuh seorang imam Katolik berusia 72 tahun di pulau Luzon, Filipina, 4 Desember 2017, sehari setelah polisi membunuh seorang pastor yang mereka anggap sebagai anggota komunis Tentara Rakyat Baru.
Orang-orang tak dikenal menembak mati Pastor Marcelito Paez sekitar pukul 8 malam saat dia mengemudi di kota San Leonardo, provinsi Nueva Ecija, 180 kilometer timur laut Manila.
Baca: Sepasang Remaja Tewas Gantung Diri, Posisi Berhadapan dan Wajah Saling Menempel
Dia meninggal hampir tiga jam kemudian di sebuah rumah sakit setempat.
Sebagaimana diberitakan website Ucanews Indonesia, Rabu (6/12/2017), serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah Paez, seorang pensiunan pastor Keuskupan San Jose dan seorang anggota dewan nasional Misionaris Pedesaan Filipina (RMP), memfasilitasi pembebasan tahanan politik di Cabanatuan, ibukota provinsi tersebut.
RMP adalah organisasi para imam dan umat awam nasional, antar-keuskupan dan antar kongregasi yang bekerja sama dengan petani dan masyarakat adat. Paez juga merupakan koordinator Kelompok Luzon Pusat.
Uskup Keuskupan San Jose, Roberto Mallari, dan klerus lainnya mengecam pembunuhan tersebut dan menuntut keadilan bagi Paez yang telah menjadi imam selama 33 tahun dan telah pensiun pada tahun 2015.
Baca: Menhub Prihatin Pilot Lion Kembali Terciduk Kasus Narkoba
Dalam sebuah pernyataan, Uskup Mallari mengatakan bahwa Paez pernah memimpin komisi keadilan dan perdamaian di keuskupan tersebut, sehingga dia dapat berhubungan dekat dengan pekerja dan petani miskin.
Seorang pastor Serikat Sabda Allah (SVD), Charles Beraf melalui akun Facebooknya Kolo Peto menulis doa atas kematian Pastor Paez.
"RIP Romo Marcel! Imam keuskupan San Jose -Filipina ditembak mati oleh lelaki tak dikenal!" tulis Pater Charles yang saat ini berkarya di Paroki Detukeli, Keuskupan Agung Ende-Flores.
Pater Charles pernah tinggal beberapa tahun di Manila untuk menjalani studi magister bidang Sosiologi.
Postingan Pastor Charles mendapat mendapat 222 likes dan 84 komentar dari netizen. Pada umumnya netizen turut prihatin atas kejadian yang menimpa Pastor Paez dan mendoakan keselamatan jiwanya.
Serangan terhadap Paez menyusul pembunuhan Pastor Lovelito Quinones dari King Glory Ministry pada tanggal 3 Desember di kota Mansalay, Mindoro Oriental, hampir 800 kilometer barat daya Manila.
Kepolisian mengatakan bahwa mereka membunuh Quinones dalam baku tembak, memberi dia cap sebagai anggota Tentara Rakyat Baru (NPA).