Waspada Wabah Difteri di Indonesia, Begini Cara Pencegahannya

Penyakit yang bersumber dari bakteri yang bernama Corynebacterium diphtheriae ini termasuk dalam penyakit menular.

Penulis: Intan Hafrida | Editor: Intan Hafrida
dailymail
Ilustrasi 

POS-KUPANG.COM - Penyakit difteri yang menyerang anak-anak dan orang dewasa telah mewabah di berbagai wilayah di Indonesia.

Sejak November 2017, infeksi difteri melanda di daerah Jawa Barat yang mencapai 109 kasus dengan 13 orang diantaranya meninggal dunia karena penyakit ini.

Kementarian Kesehatan akhirnya menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)

Baca: Gempar! Warga Temukan Ular Piton Berukuran 8 Meter. Inilah yang Terjadi Selanjutnya

Dilansir dari beberapa sumber, Difteri ialah infeksi pada selaput lendir hidung dan tenggorokan.

Difteri banyak ditemui di negara-negara berkembang di mana angka vaksinasi masih rendah.

Penyakit yang bersumber dari bakteri yang bernama Corynebacterium diphtheriae ini termasuk dalam penyakit menular yang disebarkan melalui penghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang terkontaminasi penderita.

Baca: Diabetes hingga Gangguan Otak, Inilah yang Terjadi Jika Tidur Lebih dari Delapan Jam Per Hari

Penderita yang mengalami difteri biasanya menunjukan beberapa gejala, diantaranya gejala ringan seperti flu pada umumnya.

Namun, difteri juga memiliki gejala yang khas seperti lapisan tebal abu-abu di bagian tenggorokan dan tonsil, demam, menggigil, pembesaran kelenjar di leher, suara yang keras seperti menggonggong, radang tenggorokan, kulit membiru, mengeluarkan air liur terus menerus dan rasa tidak nyaman pada tubuh.

Gejala tambahan untuk penderita difteripun dialami pada penderitanya yang meliputi sulitnya bernapas dan menelan makanan/minuman, perubahan pandangan, bicara menjadi cadel, tanda syok seperti pucat dan kulit dingin.

Pencegahan penyakit difteri bisa dengan cara melakukan vaksinasi.

Baca: Rektor UKAW NTT Bilang Perpustakaan Harus Menyediakan Informasi yang Memadai

Vaksinasi atau Imunisasi menjadi salah satu upaya yang disarankan untuk mencegah terjadinya difteri.

Biasanya, vaksinasi DPT untuk difteri dilakukan pada anak usia 2 bulan atau saat anak memasuki usia 4 dan 6 bulan.

Bagaimana? sudahkan kamu melakukan pencegahan penyakit difteri untuk buah hati?

(Tribunnews.com/Intan Hafrida)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved