Tawuran Dua Fakultas di Undana Berawal Dari Hal Sepele Ini
Mahasiswa di Undana terlibat tawuran ternyata karena alasan yang sangat-sangat sepele. Ini kata polisi
Penulis: Eflin Rote | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eflin Rote
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Tawuran antara mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana yang terjadi Selasa (28/11/2017) ternyata berawal dari bubur kacang hijau.
Kapolres Kupang Kota, AKBP Anthon CN melalui Kapolsek Kelapa Lima, AKP Didik Kurnianto mengatakan tiga orang saksi yakni CS, ET dan DS kepada pihak kepolisian mengatakan semua berawal dari enam orang mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi yang masuk dalam lingkungan Fakultas Hukum Undana untuk menawarkan jualan bubur kacang hijau.
"Waktu ditawarkan kepada anak FH tidak ada yang membeli. Akhirnya anak Fakultas Teknik mengeluarkan kata-kata yang bernada menghina," ujar Didik, Rabu (29/11/2017) di Kupang.
Kata-kata penghinaan itu adalah, "Anak hukum nih aco sah tapi kere sonde ada doi" (Anak Fakultas Hukum nih cuma anak gaul tapi tidak punya uang,red) dan langsung membalikan sepeda motor sambil memainkan gas seperti menantang mahasiswa FH.
Mahasiswa FH pun langsung merespon sehingga terjadi-lah keributan.
Pihak kepolisian dari Polres Kupang Kota dan Polsek Kelapa Lima pun langsung mendatangi lokasi dan melakukan mediasi bersama pembantu rektor III, Prof Dr Simon Sabon Ola, Dekan FST bersama pembantu dekan lainnya bersama Satuan Pengaman Kampus untuk menghentikan tawuran.
Akibat tawuran tersebut, lima unit SPM mengalami kerusakan dan satu unit mobil Toyota Rush milik Ade Yohanis Foni mengalami kerusakan pada bagian bemper.
Pihak kampus pun memilih menyelesaikan kasus ini secara internal. (*)