Pria Usia 44 Tahun yang Terperangkap dalam Tubuh Remaja ini Tak Mau Diobati, Ternyata Ini Alasannya
Mario seringkali diganggu dan diejek teman-temannya karena ukuran tubuh yang kecil. Namun, kekurangan yang Mario miliki ini malah memberinya rezeki.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti | Editor: Pravitri Retno Widyastuti
POS-KUPANG.COM -- Masa kecil Mario Bosco (44) tak seindah anak-anak yang lain.
Ia kerap mendapatkan ejekan karena kondisi tubuhnya yang berbeda.
Dilansir dari Daily Mail, Selasa (28/11/2017), Mario terlahir dengan kondisi Panhypopituitarism yang menyebkan tubuhnya tetap berada di ukuran yang sama meski ia beranjak besar.
Mario seringkali diganggu dan diejek teman-temannya karena ukuran tubuh yang kecil.
Namun, kekurangan yang Mario miliki ini malah memberinya rezeki.

Baca: Tradisi Menyusui Aneh di Dunia, Tak Hanya untuk si Anak, Wanita Ini juga Berikan ASInya pada Rusa
Baca: Astaga! Tertangkap Kamera, Pasangan Ini Berani Berbuat Mesum di Stasiun Kereta, Tak Tahu Malu!
Ia diberi kesempatan untuk berperan menjadi anak-anak dalam acara TV dan film Hollywood.
Tak hanya itu, pria asal Brooklyn, New York, Amerika Serikat ini juga menjadi penulis.
Mario menulis sebuah buku berjudul 'From Hopeless to Hollywood: The Mario Bosco Story' yang berisi tentang kisah hidup dan penyakit yang dideritanya.
Karir Hollywood Mario berawal ketika ia berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan pada usia 14 tahun.
Mario bertemu dengan Bill Cosby, komedian ternama, dan menanyakan apakah ia bisa berkarir di bisnis pertunjukan.
Lewat bantuan Bill Cosby, Mario mendapatkan peran kecil sebagai pemain ekstra di beberapa acara TV dan film.
"Bill Cosby memberi kesempatan kedua bagiku untuk hidup. Karena bantuannya, aku bisa berkarir di Hollywood," jelas Mario.

Baca: Kejahatan Meningkat di Kabupaten Lembata, Ada Empat Tipe
Dokter menyarankan agar Mario mendapatkan suntik hormon yang bisa membantu pertumbuhannya.
Namun, Mario menolak karena saat ini ia merasa bahagia menjalani kehidupannya.
"Karirku di dunia hiburan baru saja dimulai. Hidup tak seburuk yang aku kira dulu. Sekarang aku menikmati pilihanku. Semua ini terjadi karena suatu alasan," tuturnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)