Tradisi Ritual Adat Minta Berkat Leluhur di Gunung Mandeu-Belu Punya Daya Tarik Wisata

Menurut Johanes, tren wisata dunia saat ini cenderung back to nature ikut menjadi faktor pendorong.

Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Agustinus Sape
POS KUPANG/EDY BAU
Kadis Pariwisata Kabupaten Belu, Johanes Andes Prihatin (tengah) dalam konferensi pers pembangunan pariwisata Belu di Hotel Nusantara II Atambua, Senin (20/11/2017). 

Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Edy Bau

POS KUPANG.COM | ATAMBUA—Ritual adat minta berkat leluhur (Husu Matak Malirin, Husu Is no beran) yang dilakukan Suku Laka Amanas di puncak Gunung Mandeu, Desa Mandeu Raimanus, Kecamatan Raimanuk memiliki nilai budaya tak terhingga. Ini mesti dijaga dan dilestarikan oleh anak cucu yang masih ada dan menyakininya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu, Johanes Andes Prihatin kepada Pos Kupang di sela rapat koordinasi (rakor) pembangunan pariwisata Belu di Hotel Nusantara II Atambua, Senin (20/11/2017) mengatakan, Pemerintah Kabupaten Belu saat ini sedang gencar melakukan promosi di sektor pariwisata.

Baca: Konferensi Perempuan Timor II Siap Mendorong Percepatan Pengesahan RUU PKS

Terakhir, Pemkab Belu baru saja menggelar Festival Fulan Fehan yang sukses meraih Rekor Muri sebagai pagelaran likurai dengan peserta terbanyak mencapai 6.000 orang di Padang Fulan Fehan.

Menurut Johanes, tren wisata dunia saat ini cenderung back to nature ikut menjadi faktor pendorong.

Dengan promosi melalui kemasan yang baik dan sentuhan entertain, katanya, tradisi Suku Laka Amanas ini bisa dikemas menjadi sebuah atraksi yang diharapkan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Belu.

“Semoga ritual ini dan ritual-ritual lainnya mampu menjadi daya tarik utama pariwisata Kabupaten Belu selain keindahan alamnya,” pungkasnya.

Baca: (Video) Kabar Duka, Artis Tiga Dekade Laila Sari Nenek Rock Meninggal Dunia

Secara terpisah, Pejabat Kementerian Pariwisata, Dewitri Anggraini kepada wartawan usai rakor mengatakan,Pemerintah pusat sangat fokus memberi perhatian kepada daerah perbatasan.

Karena itu, berbagai program pembangunan terutama pariwisata diarahkan ke Kabupaten Belu. Potensi pariwisata yang harus dikembangkan di Belu adalah wisata alam dan budaya.

Dikatakannya, pembangunan pariwisata harus didukung dengan jalinan sinergitas semua pihak. Pariwisata adalah leading sektor, sehingga berbagai lintas sektor lain juga bisa bergerak dan memberikan peran supaya pembangunan pariwisata lebih berkembang dan mendatangkan banyak wisatawan.

Untuk diketahui, Sebagian besar warga desa yang mengelilingi Gunung Mandeu di Desa Mandeu Raimanus, Kecamatan Raimanuk meyakini leluhur mereka pernah hidup dan tinggal di puncak gunung ini.

Keyakinan ini diperkuat dengan adanya tuturan sejarah para tetuah adat dari masing-masing suku. Dan dikuatkan lagi dengan adanya bukti keberadaan leluhur seperti susunan batu menyerupai mezbah dan tiang kayu (Ksadan).

Baca: Ada Tiga Paket yang Ikut Uji Kelayakan dan Kepatutan di DPP PKB

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved