Penyuluh Pertanian Sikka, Flotim dan Lembata Ikut Pelatihan di Boru Flotim
Ini yang dikatakan Bupati Flores Timur terkait dengan penyerahan traktor untuk kelompok tani di Boru
Penulis: Felix Janggu | Editor: Marsel Ali
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM | LARANTUKA- Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon membuka kegiatan pelatihan bagi penyuluh pertanian (Traininf of Trainer) di Desa Boru Kecamatan Wulanggitang Flotim Senin (13/11/2017).
Penyuluh dari Sikka, Flotim dan Lembata ambil bagian dalam pelatihan yang digelar Food and Agriculture Organization (FAO) Nusa Tenggara Timur.
Digelar di Aula Kantor balai penyuluhan pertanian (BPP) Boru Kecamatan Wulanggitang.
Pada moment pelatihan hari itu bupati Anton menyerahkan empat unit traktor roda empat kepada kelompok tani di Kecamatan Wulanggitang.
Mereka yang beruntung yakni kelompok tani Lelebo Desa Boru, Poktan Tani Rumat Desa Hewa, Poktan Tali Tulun Hokeng Jaya dan Poktan Tana Tukan Pululera.
Bupati Anton berpesan agar fasilitas traktor dimanfaatkan baik-baik demi produktivitas pertanian untuk kesejahteraan kelompok tani dan masyarakat.
Agar operasional traktor bisa berkesenambungan, para pengelolah traktor diharapkan bisa memanage pemasukan bagi kelompok.
Harap bupati Anton, poktan, masyarakat petani, dan penyuluh mengikuti pelatihan secara baik.
Terutama penyuluh pertanian lapangan atau PPL agar meningkatkan kinerja dengan selalu berada bersama petani di lapangan.
Bupati Anton menyampaikan terimakasih kepada FAO NTT atas kesediaannya memberikan pelatihan kepada para penyuluh pertanian dan mengambil lokasi pelatihan di Flotim.
Bupati Anton bahkan memberikan kesempatan kepada para trainer untuk menggunakan sementara traktor yang ada selama pelatihan.
Namun bupati memperingatkan sesekali pemerintah bisa menarik kembali fasilitas yang ada jika tidak dimanfaatkan dengan baik.
Atau ditemukan penyimpangan penggunaan traktor dan tidak memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Perwakilan FAO NTT M. Ois Saudila, SPt, dalam sambutan mengatakan konservasi pertanian sudah dibuat oleh orang tua kita terdahulu.