Melky Mekeng Bilang Pemda Sikka Tidak Punya Konsep Membangun

Maaf pemerintahan ini tidak punya konsep. Tidak bangun apa-apa. Visi kerja mestinya bisa dilihat oleh rakyat. Pemerintah harus punya konsep konktrit.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Alfons Nedabang
POS KUPANG/EGINIUS MO'A
Ketua Komisi X DPR RI, Melchias Markus Mekeng (kemeja kotak) bersama para musisi jazz yang akan tampil malam petang ini, Sabtu (28/10/2017) di arena grastrack Wairita, Kecamatan Wigete, Kabupaten Sikka. 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Politisi Partai Golkar di DPR RI, Melchias Markus Mekeng mengritik pemerintahan Kabupaten Sikka di Pulau Flores, tidak punya konsep membangun daerah.

"Maaf pemerintahan ini tidak punya konsep. Tidak bangun apa-apa. Visi kerja mestinya bisa dilihat oleh rakyat. Pemerintah harus punya konsep konktrit. Lima tahun urus lampu jalan saja tidak beres," ucap Melky dalam pemberian donasi dari BI untuk renovasi Gereja Paroki Reinha Rosari, Jumat petang (27/10/2017) di Kewapante, 7 Km arah timur Kota Maumere.

Menurut Melky, kerja paling gampang di pemerintahan. Datang ke kantor, uang dan sumber daya manusia sudah disediakkan, namun tugas itu tidak bisa diembang maksimal.

Baca: BUMN Masuk Kampus Undana Kupang, Hal Ini yang Dilakukan

Pemerintah tidak punya konsep riil membangun daerah. Ia menyanyangkan pemerintah Kabupaten Sikka yang tidak respon festival jazz fiesta untuk promosi wisata.

Semakin banyak promosi, makin banyak mendorong minta wisatawan datang ke Maumere.

"Saya akan konsisten adakan jazz di Maumare sampai 5-10 tahun mendatang. Suatu waktu harus menjadi ajang internasonal," kata Melky.

Festival jazz kedua tahun 2017 digagas Melky bersama Yayasan Bapa Bangsa dan Warta Jazz, Sabtu petang (28/10/2017) di Wairita, menampilkan musisi Ruth Sahanaya, dan Trie Utama, Indra Lesman, Gilang Ramadhan, Yopie Latul, Ivan Netromen dan penyanyi rege asal Ghana.

Baca: VIDEO: Pasangan Antar Benua Sipho dan Santi Menari Bonet Bersama keluarga

Melky kembali membeberkan soal dana tugas pembantuan Rp 50 miliar dari APBN tahun 2017 untuk pembangunan jalan lingkar luar Kota Maumere.

Dana itu diblokir Kementerian Keuangan RI, rencana yang diusulkan dalam proposal membangun jalan lingkar luar, tetapi prakteknya hendak dipecah-pecah membangun jalan-jalan poros kecamatan di wilayah timur dan barat Sikka untuk kepentingan Pilkada 2018.

Pemblokiran dana itu, diakui Melky, membuat dirinya tidak populer di masyarakat Sikka yang bisa membawa resiko tidak memilihnya dalam pemilu legislatif 2019.

Baca: Mantan Alumni UI Hanna dan Farhan Kompak Bantah Video Mesum Viral Adalah Mereka

"Usulan ke saya untuk jalan lingkar luar supaya antisipasi pemekaran kabupaten dan kepadatan di dalam kota, tetapi dialihkan ke tempat lain untuk kepentingan pilkada. Saya suruh stop (dana)," tegas Melky.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved