Bagaimana Nasib Jalan Pantura Flores? Ini Penjelasan Wakil Ketua Komisi V DPR RI
Muhidin mengatakan bahwa anggaran untuk melanjutkan pekerjaan ruas jalan Pantura pada tahun anggaran 2018 mendatang.
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Servatinus Mammilianus
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Komisi V DPR RI mengunjungi Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat (27/10/2017).
Rombongan dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR RI, H. Muhidin Mohamad Said.
Pada kesempatan ini, Muhidin ditanya tentang nasib ruas jalan pantai utara (Pantura) Pulau Flores.
Muhidin mengatakan bahwa anggaran untuk melanjutkan pekerjaan ruas jalan Pantura pada tahun anggaran 2018 mendatang.
Menurutnya, anggaran tidak dicoret tetapi apakah diakomodir atau tidak tergantung hasil pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) ditingkat Kementerian PU.
Baca: 6 Kota di NTT yang Disinggahi Kapal Pengangkut Peti Kemas Milik PT MSP
"Anggaran untuk Bina Marga di Kementerian PU sudah diketuk palunya tetapi RKA-KL sementara diproses, untuk menentukan mana yang diberikan sebagai prioritas utama dan mana yang tidak. Kalau yang sudah dikerjakan sebelumnya tetap dilanjutkan. Tinggal caranya, seperti besaran anggarannya. Yang bisa kami tentukan adalah besaran anggaran untuk seluruh bina marga," kata Muhidin kepada wartawan di Exotic Restaurant Labuan Bajo, Jumat siang.
Dia menjelaskan bahwa dalam ketentuan undang-undang tentang APBN, satu bulan setelah diketuk palu, baru pihak kementerian melakukan pembahasan detail berkaitan dengan pekerjaan mana yang akan dilaksanakan dan mana yang tidak.
Kepala Balai Jalan Nasional X NTT, Bambang Nurhadi yang ikut dalam rombongan Komisi V DPR RI, juga menjelaskan hal yang sama.
Baca: Kapolsek di Malaka Siap Awasi Dana Desa
Bambang Nurhadi belum bisa memastikan, apakah pekerjaan ruas jalan lintas utara Flores itu bisa dilanjutkan atau tidak pada 2018 mendatang.
"Untuk tahun anggaran 2018, masih tunggu hasil ketuk palu RKA-KL yang sedang diproses. Kami tetap konsentrasi di Labuan Bajo karena di sini termasuk kawasan ekonomi khusus, sebagai tujuan wisata. Di sini prioritas strategis nasional. Kami upayakan supaya alokasi tetap kami tangani," kata Bambang.
Disampaikan bahwa anggaran tidak dicoret tetapi penggunaan anggarannya yang sedang dibahas untuk menentukan skala prioritas.
Baca: 41 WNA Asal Vietnam Dititipkan di Rudenim Kupang
Menurut dia, pihaknya juga fokus untuk menangani sejumlah titik rawan longsor pada ruas jalan nasional Ruteng-Labuan Bajo.
Ruas itu kata dia menjadi jalur utama distribusi logistik dari Pelabuhan Reo ke Ruteng dan Labuan Bajo.(*)