Nikita Mirzani Bikin Panglima TNI Gatot Nurmantyo "Panas" Gara-gara Singgung Film Ini
Nikita Mirzani mengaku tidak pernah menuliskan apapun di akun media sosial Twitter pribadinya belakangan ini.
lihat foto
POS-KUPANG.COM- Nikita Mirzani mengaku tidak pernah menuliskan apapun di akun media sosial Twitter pribadinya belakangan ini.
Bahkan, ia mengaku tak pernah menonton film G30S/PKI.
"Enggak (benar), gua gak pernah twit apapun di Twitter gua, sudah lama gak buka twiter juga. Gua gak pernah nonton film G30S/PKI," kata Nikita Mirzani saat dihubungi wartawan, Rabu (4/10/2017).
Baca: Gong Pemilihan Bupati dan Wabup Sikka Sudah Mulai Dibuka
Nikita juga mengakui ia tak lagi memiliki aplikasi Twitter di telepon genggamnya.
Cuitan yang terlihat ada di Twitter-nya, terkoneksi dari akun Instagramnya yakni @nikitamirzanimawardi_17.
"Kalaupun memang gua (yang menulis cuitan di Twitter) pasti nyamber ke Instagram, soalnya gua selalu connect ke Instagram, jadi apapun yang gua upload langsung ke Instagram," lanjut janda dua anak itu.
Baca: Beredar Foto Ayu Ting Ting Disandingkan Artis Korea Song Hye Kyo, Penggemar Nyinyir Soal Alis
Atas dugaan menghina Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Nikita dilaporkan oleh advokat asal Palembang yakni Advokat Al Islam NKRI ke Polda Sumsel, Rabu (3/10/2017) siang.
Laporan tersebut bermula dari cuitan akun Twitter @NikitaMirzani, pada 30 September 2017 lalu. Akun tersebut mengomentari soal pemutaran film G30S/PKI.
"Film G30S/PKI kurang seru,, Seharusnya Panglima Gatot juga Dimasukkan ke lubang buaya pasti seru,"
Baca: Ini Kasus Yang Jarang Terjadi di Dunia, Gloria Terlahir Tanpa Tulang Otak
Penulusuran Tribunnews, akun Twitter tersebut tampaknya digunakan Nikita untuk mempublikasikan aktivitasnya, dengan cuitan yang terkoneksi dari akun Instagram miliknya.
Jika ia benar dimintai keterangan polisi, Nikita mengaku siap.
Baca: Misteri Koper Hitam Terungkap, Ternyata Berisi Barang-barang Ini
"Nggak apa-apa tapi nanti tinggal di buktiin aja gimana, kalau gua sadar gak pernah posting, jujur gua gak pernah terbesit, untuk menghina pahlawan atau jendral, gua menghormati jenderal yang ada di Indonesia," tandasnya. (*)
