Gubernur Pun Kepergok Indehoy dengan Remaja, Asal Mana Ya?

Menurut Adul, banyak wanita yang terlibat dalam aktivitas grativikasi seks ini pun adalah anak yang sangat muda, korban perdagangan manusia.

Editor: Rosalina Woso
net
ilustrasi 

POS KUPANG.COM, BANGKOK -- Praktik gratifikasi seks di lingkungan pegawai negeri di Thailand marak terjadi.

Kondisi itu memaksa Kementerian Pembangunan Sosial dan Keamanan Manusia (MSDHS) Thailand turun tangan.

Menteri MSDHS, Adul Sangsingkeo membangun kerja sama dengan timnya untuk menemukan cara menghentikan praktik tersebut di antara pegawai pemerintah.

Adul berniat untuk memulai sebuah program untuk memastikan para pegawai negeri tidak menggunakan layanan pelacur sebagai hadiah untuk atasan mereka.

Sudah menjadi rahasia umum, pegawai junior sering membayari jasa pelacur untuk para senior mereka.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk ucapan terima kasih, atau dalam rangka merayakan kesuksesan.

Demikian berita yang dilansir Bangkok Post.

Menurut Adul, banyak wanita yang terlibat dalam aktivitas grativikasi seks ini pun adalah anak yang sangat muda, korban perdagangan manusia.

Inisiatif untuk membasmi praktik ini muncul setelah terungkap kasus terbaru, ketika pejabat senior di Provinsi Mae Hong Son, termasuk gubernur-nya, ditangkap karena membeli layanan seks dari gadis remaja.

Ada pula kasus serupa di Nonthaburi yang melibatkan 23 pejabat, yang dituduh melakukan hubungan seks dengan remaja.

Adul mengaku, pemerintah telah membentuk regu kerja untuk memeriksa berbagai tempat yang dicurigai menawarkan layanan seks.

Pemeriksaan pun akan terjadi terhadap para pegawai pemerintah.

Sejalan dengan itu, upaya pendidikan bagi para perempuan muda tentang bagaimana melindungi diri dari perdagangan seks akan digencarkan. (Bangka Pos.Com)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved