Sampai Sini Saya Bersamamu Bli! Saat Nengah Suwitri Dilarang Dikuburkan Dengan Janinnya

Ni Nengah Suwitri (23) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri pada hari Sabtu (8/4/2017) lalu.

Editor: Rosalina Woso
Istimewa
Jenazah Suwitri usai diturunkan dari pohon boni. 

POS KUPANG.COM, BANGLI - Ni Nengah Suwitri (23) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri pada hari Sabtu (8/4/2017) lalu.

Suwitri diketahui sedang mengandung dengan umur kandungan 4 bulan.

Pihak keluarga telah membawa mayat Suwitri ke RSUP Sanglah untuk mengeluarkan janinnya, karena sesuai aturan desa di kediaman Suwitri tak dibolehkan jasad dikubur bersama janin di kandungannya.

Hal itu dibenarkan Kanit Reskrim Polsek Kintamani, Dewa Gde Oka.

"Sesuai dengan adat di Desa tersebut, orang yang sedang hamil tidak diperbolehkan dikubur beserta dengan janinnya, maka dari itu, pihak keluarga akan membawa ke RSUP Sanglah," jelasnya.

Berdasarkan pantauan Tribun Bali, hingga saat ini jenazah Suwitri belum menjalani operasi untuk mengeluarkan janinnya di RSUP Sanglah.

Pihak keluarga diketahui masih mengurus persyaratan administrasi untuk melakukan operasi terhadap mayat Suwitri.

Sebelumnya, Suwitri diketahui nekat melakukan aksi bunuh diri usai ditemukan sepucuk surat bagi suaminya.

Warga sekitar pun melakukan pencarian terhadap wanita asal Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Bangli itu.

Akhirnya Suwitri ditemukan dalam posisi gantung diri di pohon Boni, tepatnya di kebun milik Pak Sri.

Kapolsek Kintamani, Kompol Gede Sumena didampingi Kanit Reskrim Polsek Kintamani, AKP Dewa Gde Oka menjelaskan, awal mula kejadian tersebut, sekira pkl 09.00 Wita, Suwitri diketahui pergi ke kebun dengan alasan untuk mencari rumput, namun hingga sore hari, Suwitri tak kunjung pulang.

Pihak keluarga yang khawatir, meminta bantuan warga setempat untuk mencari keberadaan Suwitri.

Pada pukul 20.00 Wita, seorang warga bernama Nengah Mudiarsa (35) menemukan Suwitri sudah dalam keadaan meninggal dengan cara gantung diri di pohon Boni, yang berada di kebun milik Pak Sri dengan menggunakan tali plastik warna biru.

"Salah seorang warga bernama Mudiarsa yang ikut membantu mencari keberadaan korban, akhirnya menemukan korban, namun sudah dalam posisi meninggal dengan cara gantung diri di pohon Boni," ujar Sumena saat dikonfirmasi pada hari Minggu (9/4/2017).

Lanjutnya, mengetahui hal tersebut, Mudiarsa memberi tahu warga lainnya untuk membantu menurunkan korban dan melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kintamani.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved