Di Mexico City Ada Tempat Duduk Berpenis, Memunculkan Perdebatan di Masyarakat

Bangku menyerupai penis laki-laki di Mexico City memunculkan perdebatan dan dinilai tidak pantas, tidak nyaman, merendahkan dan memalukan.

Editor: Agustinus Sape
bbc.com.indonesia/youtube
"Tempat duduk penis" muncul dalam video viral yang menampilkan komuter di metro Mexico City. 

POS KUPANG. COM - Bangku bergaya baru yang tiba-tiba muncul di metro Mexico City dinilai tak pantas, tidak nyaman, merendahkan dan memalukan.

Dan memang itu tujuannya.

Kursi itu, yang dibentuk menyerupai penis yang muncul dan dada, dirancang untuk mengampanyekan soal pelecehan seksual yang dialami oleh penumpang perempuan.

Penjelasan di samping kursi khusus pria itu menyatakan: "Memang tidak nyaman duduk di sini, tapi ini tidak ada apa-apanya dibanding kekerasan seksual yang dialami perempuan dalam perjalanan mereka setiap harinya."

Baca: Rahasia Carlton Cole Sang Striker Baru Persib Terkuak, Kiper Indonesia Wajib Baca ini

Bangku ini tidak permanen, tapi bagian dari kampanye #NoEsDeHombres yang bertujuan menyoroti pelecehan seksual di angkutan umum.

Namun bangku ini mendapat tanggapan beragam.

Di bawah video aksi ini, yang sudah ditonton lebih dari 700.000 kali dalam 10 hari terakhir, ada beberapa orang yang memuji ide tersebut, sementara lainnya menyebut kampanye ini 'seksis' dan tidak adil bagi pria.

Video ini memperlihatkan seorang pria duduk di 'bangku penis' tersebut tapi kemudian berdiri lagi karena kaget.
Video ini memperlihatkan seorang pria duduk di 'bangku penis' tersebut tapi kemudian berdiri lagi karena kaget. (bbc.com.indonesia/Youtube)

Gendes adalah organisasi masyarakat sipil di Meksiko yang fokusnya adalah bekerja dengan pria untuk mempromosikan persamaan hak dan melawan pelecehan seksual, yang merupakan masalah besar di negara itu.

Rene Lopez Perez, yang mengepalai program riset, memuji kampanye tersebut karena telah membahas suatu isu penting dan menjadi perdebatan di masyarakat. Namun dia juga menegaskan pentingnya agar tidak melihat semua pria sebagai pelaku kekerasan.

"Penting untuk tidak menstigma semua pria berperilaku jahat dan berpotensi menyerang perempuan," katanya.

Holly Kearl, yang mendirikan situs AS Stop Street Harassment, mengatakan bahwa ada hal yang menarik dengan mengalihkan fokus dari perempuan.

Baca: Ngeri, di Balik Senyum dan Keceriaan Bocah Lucu Ini Ada Bahaya Mengintai, Lihat di Sisi Kirinya

Saat dia menghadiri Forum Pemimpin Dunia untuk Kota Aman bagi Perempuan PBB di Mexico City, bulan lalu, dia mencatat bahwa beban perubahan sering diletakkan pada perempuan.

"Seringnya, inisiatif seputar keamanan perempuan berfokus pada apa yang harus atau tidak boleh dilakukan perempuan, maka ini hal yang positif, ada kampanye kreatif yang ditujukan untuk pria," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved