Breaking News

Tak Perlu Khawatir UNBK atau CBT

UNBK adalah Ujian Nasional Berbasis Komputer. Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah (US) dimuat

Editor: Dion DB Putra
ilustrasi

Oleh Dra Sri Ati Soeharningsih MM
Pengajar SMAN 1, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur

POS KUPANG.COM - Sejumlah SMA pada awal Februari 2017 sudah disibukkan dengan persiapan sarana prasarana untuk menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau Computer Based Test (CBT). Kepala sekolah dan beberapa guru pulang sampai larut malam, karena menyeting komputer supaya dapat digunakan saat UNBK berlangsung.

UNBK adalah Ujian Nasional Berbasis Komputer. Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah (US) dimuat pada pasal 2 Permendikbud nomor 3 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan.

Pelaksanaan UNBK pada tingkat sekolah menengah yaitu SMA, MA, dan SMK bakal diselenggarakan secara serentak di Indonesia pada 10-13 April 2017. Untungnya sekolah tersebut termasuk sekolah yang sudah melaksanakan UNBK tahun 2016. Jadi persiapan ini tidak begitu merepotkan.

Tahun 2016 UNBK telah dilaksanakan di Indonesia mulai tingkat SMP, SMA, MA dan SMK sebanyak 4382 sekolah. Sedangkan pada tahun 2017, UNBK akan dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan jumlah 30.934 sekolah.

Ujian nasional yang menjadi perdebatan panjang, akhirnya tetap dilaksanakan berdasarkan Kebijakan UNBK 2017 yang disampaikan Mendikbud kepada para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Plaza Insan Berprestasi pada 22 Desember 2016 saat mengelar rapat koordinasi (rakor) ujian nasional dan ujian sekolah.

"Ujian nasional tetap dilaksanakan di tahun 2017. Ujian sekolah ditingkatkan mutunya menjadi USBN 2017 (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) untuk beberapa mata pelajaran. Dan memperluas pelaksanaan berbasis komputer, baik UN maupun USBN ".

Fakta yang mengagumkan bagi bangsa Indonesia, jika seluruh sekolah pelaksana UNBK sukses tanpa kendala. Karena persiapan UNBK sangat membutuhkan waktu, tenaga dan biaya besar dari sekolah. Bagi sekolah di kota, pelaksanaan UNBK dengan mudah dapat diatasi. Karena sarana dan prasarana mudah terjangkau. Bagaimana sekolah yang berada di pelosok negeri. Mampukah mereka menyediakan sarana dan prasarana ?

Sungguh ironis ! Di lain sisi ada sekolah yang begitu kuat menyediakan sarana prasarana, sumber daya manusia bahkan biaya. Tetapi ada pula sekolah yang belum menyediakan gedung sekolah memadai, apalagi terjangkau internet. Jika internet belum masuk apalagi peserta didik bahkan pendidik pasti belum bisa mengoperasikannya.

Permasalahan yang berbalik arah ini, justru membuat pemerintah harus mengambil kebijakan melaksanakan UNBK sangatlah berani. Karena pemerintah harus bertanggungjawab kepada peserta didik supaya pendidikan ini menghasilkan manusia yang berkarakter dan bermoral , terutama pada sikap kejujuran. Jujur mengerjakan tanpa ada memberi contekan dan jujur hasil yang diperoleh sesuai dengan pemikirannya. Keberanian pemerintah memperluas pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer adalah mengurangi kecurangan pelaksanaan Ujian Nasional berbasis kertas.

Mampukah pemerintah mengatasi ? Kekhawatiran masyarakat baik orangtua maupun peserta didik terutama bagi pelaksana UNBK sangatlah dimengerti. Khawatir tidak bisa melaksanakan UNBK. Sungguh wajar sekali ! Walaupun sudah dijelaskan bahwa UNBK tidak menjadi syarat kelulusan. Kekhawatiran tersebut menandakan orangtua dan peserta didik sangat peduli terhadap pendidikan.

Kekhawatiran tersebut dijawab Kabalitbang Kemendikbud, Totok Suprayitno, perlunya kerja sama khususnya resource sharing dalam penggunaan komputer sangat diperlukan. Saat ini telah terdata sebanyak 12.053 sekolah/madrasah dengan kapasitas total 2.188.947 siswa siap menjadi tempat pelaksana UNBK.

Dengan jadwal UNBK SMK, SMA/MA, dan SMP/MTs yang berjalan tidak bersamaan, komputer dapat digunakan bergantian. "Sekolah/Madrasah dengan jumlah komputer lebih dari 20 buah dan memiliki server dapat ditetapkan menjadi tempat pelaksanaan UNBK. Sedangkan Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota menetapkan tempat ujian bagi siswa dari sekolah yang belum memiliki fasilitas berdasar kedekatan jarak antar sekolah," ujar Totok.

Pemerintah sudah menyiapkan bagi sekolah yang tidak mempunyai sarana dan prasarana. Bahkan menetapkan sekolah-sekolah yang menjadi tempat pelaksana UNBK, sehingga tinggal menetapkan tempat UNBK bagi yang tidak mempunyai fasilitas.

Jadi sekolah yang belum mampu menyediakan sarana prasarana seperti komputer dan jaringan internet, diarahkan untuk menempati sekolah yang sudah siap secara sarana dan prasarananya lengkap pada saat UNBK.

Semoga kekhawatiran masyarakat terhadap pelaksanaan UNBK terutama sekolah, orang tua dan peserta didik dapat terselesaikan dengan baik, karena pemerintah sudah memberikan beberapa alternatif supaya UNBK yang akan digelar April 2017 mendatang berjalan lancar dan berhasil secara maksimal. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved