Bentrokan Dua Perguruan Silat di Belu-NTT, Antonius Tewas Ditikam
Kedua kelompok yang diduga berasal dari dua perguruan bela diri, yakni Perguruan Setia Hati Teratai (SHT) dan Perguruan Korka.
POS KUPANG.COM, ATAMBUA -- Jumat (19/6/2015) malam, kediaman Babinsa Desa Halimodok, Koramil 1605-07/Wedomu, Serda TNI Lorenzo da Concenciao, ramai pesta syukuran kenaikan pangkat.
Di rumah beralamat di RT. 04/RW. 02 Dusun Aitaman, Desa Manletena, Kecamatan Tasifeto Timur (Tastim), Kabupaten Belu itu, keluarga, kerabat, tetangga dan undangan berdatangan menghadiri acara dan memberi ucapan kepada penyelenggara pesta.
Acara pesta berjalan lancar dan aman-aman saja. Semua ceria dan tertawa, bergoyang ria. Semuanya berjalan sesuai rencana dan tak ada yang menduga pesta malam itu bakal berubah menjadi petaka.
Suasana berubah ketika hari telah berganti. Sabtu (20/6/2015) dini hari pukul 02.00 Wita, ketika acara masih berlangsung dan arena dansa masih ramai, terjadilah keributan antara dua kelompok pemuda. Kedua kelompok yang diduga berasal dari dua perguruan bela diri, yakni Perguruan Setia Hati Teratai (SHT) dan Perguruan Korka.
Bentrokan ini menyebabkan suasana pesta menjadi kacau, tuan pesta dan undangan berlarian karena gelap gulita akibat lampu-lampu padam.
Bentrokan antar pemuda dua kelompok ini akhirnya memakan korban, satu korban jiwa, empat rumah warga dan satu kios dirusak. Selain itu, satu sepeda motor jenis honda beat hangus terbakar dan empat sepeda motor lainnya dirusak.
Satu korban jiwa itu bernama Antonius Sebastiano (42), warga setempat yang bukan merupakan anggota dari dua perguruan silat itu.