Hiii! Ada Pasukan Setan di Noelbaki
Ruas Jalan Timor Raya, dikenal sebagai ruas jalan paling mematikan di sepanjang Jalan Timor. Sebab di ruas jalan ini, sudah sering memakan korban jiw
POS KUPANG.COM -- Ruas Jalan Timor Raya, dikenal sebagai ruas jalan paling mematikan di sepanjang Jalan Timor. Sebab di ruas jalan ini, sudah sering memakan korban jiwa dan korban luka akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) maut.
Banyak sekali rambu lalu lintas yang dipasang Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Kupang, yang mengingatkan soal ruas jalan yang 'mematikan' itu.
Namun, ada segmen ruas Jalan Timor Raya yang sering menelan korban tewas. Yaitu antara Kilometer 17 sampai Kilometer 18, di Dusun Kuannoah, Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
"Di segmen ini sudah menelan korban tewas mungkin ratusan orang, jika dihitung dari tahun 1980," tutur Yosep B. Akoit, Steven Ballo, dan No'u Nuban, warga Noelbaki.
"Orang bilang, dari Kilometer 17 sampai Kilometer 18 adalah ruas jalan menuju kerajaan setan. Ini diungkapkan oleh seorang Kiai dari Alor. Kiai ini yang telah memindahkan 'jalan setan' itu tahun 1996. Dampaknya lakalantas maut berkurang," kata Yosep.
Kiai dari Alor itu dimintai tolong seusai lakalantas maut antara Bus Damri dan Mikrolet Monas, yang menelan korban tewas di tempat itu sebanyak tujuh orang.
"Lakalantas maut Bus Damri Vs Mikrolet Monas terjadi di depan rumah saya. Bahkan hampir menabrak rumah dan kios saya," kisah Yosep, kakek tua berusia 78 tahun, yang tinggal sekitar jalan setan sejak tahun 1964.
Menurut penglihatan Kiai asal Alor itu, tutur Yosep, setiap hari, siang dan malam hari, ada satu pasukan setan dipimpin seorang komandan perempuan cantik berambut panjang hingga tumit kaki.
Pasukan setan ini, lanjutnya, sering menyeberang jalan (Jalan Timor Raya ) di Noelbaki, dekat pintu gerbang masuk SMA Advent Noelbaki, lalu keluar di tikungan maut dekat Monas, persis di samping Pustu Kuannoah. Lalu muncul lagi di ujung Jembatan Noelbaki, persis di tugu Kilometer 17.
"Makanya di tiga titik ini banyak sekali korban tewas. Luka parah hingga cacat. Ada yang gila dan lupa ingatan setelah mengalami lakalantas," kata Yosep. Ia mengaku tidak tahu di mana istana kerajaan setan itu.
"Kata Pak Kiai, kerajaan setan itu ada di Pantai Pan Muti. Di tebing bukit berwarna putih, di dekat laut di Teluk Kupang," ujarnya.
Lakalantas maut yang luar biasa, kata Yosep, yaitu truk tentara terbalik di depan rumahnya. Banyak tentara dari Naibonat yang mati dan patah tulang.
"Kejadiannya masih pagi hari. Ada ibu hamil yang duduk di depan, perutnya terbelah dipotong kaca. Untung ibu itu tidak mati. Mungkin istri komandan tentara dari Naibonat. Kejadiannya tahun 1979," kisah Yosep.
Kemudian tabrakan maut di tengah jembatan Noelbaki tahun 1980. Antara truk dan bus. Sopirnya tewas di tempat. Tubuhnya dicungkil dengan linggis karena terjepit setir.
"Saya punya pagar halaman rumah tidak pernah berdiri. Sebab, selalu roboh akibat ditabrak mobil dan sepeda motor yang hampir tiap minggu mengalami lakalantas," katanya.
Kakek Yosep menitipkan pesan bagi pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil, jika melewati segmen Kilometer 17 dan Kilometer 18, jangan lupa 'minta permisi' dengan membunyikan klakson kendaraan.
"Tendes bel saja. Kalau lihat perempuan cantik berambut panjang berdiri di pinggir jalan, jangan pedulikan dia. Bunyikan klakson berkali-kali," saran Yosep. (julianus akoit)