NTT Prioritas Program Tol Laut
Ketua DPR RI, Drs. Setya Novanto, AK, menyatakan, NTT menjadi provinsi prioritas program tol laut pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK).
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Ketua DPR RI, Drs. Setya Novanto, AK, menyatakan, NTT menjadi provinsi prioritas program tol laut pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK).
Kondisi geografis NTT yang berpulau-pulau membutuhkan fasilitas banyak pelabuhan besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"NTT akan jadi prioritas program tol laut. Untuk itu, pemerintah menggelontorkan dana yang banyak guna membangun infrastruktur pelabuhan besar yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat NTT," kata Novanto di Kupang, Kamis (26/2/2015).
Menurut Novanto, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi NTT dibutuhkan fasilitas pelabuhan yang memadai. Salah satunya membangun pelabuhan yang dapat disandari kapal-kapal besar.
Kapal-kapal besar yang sandar akan dapat mengangkut barang-barang untuk kebutuhan masyarakat di satu pulau di wilayah NTT. Tak hanya itu, lanjut Novanto, keberadaan pelabuhan besar juga untuk kelancaran mobilisasi masyarakat dari satu pulau ke pulau lainnya.
"Keberadaan pelabuhan besar juga dapat disandari kapal berpenumpang banyak," kata Novanto.
Selaku Ketua DPR RI, demikian Novanto, ia optimistis pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan tol laut akan menggerakkan roda perdagangan dan keluar masuk barang ke satu daerah.
Pelabuhaan Tenau Siap
Manajer Operasinal dan Komersial PT Pelindo III Cabang Kupang, Iman Santoso, Kamis (26/2/2015), mengatakan, saat ini Pelabuhan Tenau Kupang sudah siap dimanfaatkan untuk mendukung program tol laut.
Tetapi, demikian Iman, hingga saat ini belum ada kreativitas dari pemerintah daerah di NTT untuk memanfaatkan Pelabuhan Tenau untuk mengantarpulaukan berbagai komoditi dari kabupaten-kabupaten di daerah ini untuk dikirim keluar NTT. Misalnya, ke Surabaya, Jawa Timur.
"Kalau ditanya kesiapan kami, ya kami sudah siap mendukung program tol laut. Sampai saat ini belum ada kabupaten di NTT yang mengirimkan hasil alamnya dalam jumlah banyak melalui Pelabuahan Tenau Kupang untuk diteruskan Surabaya dan daerah lainnya di Indonesia. Padahal, infrastruktur di Pelabuhan Tenau sudah siap," katanya.
Ditanya kapasitas pelabuhan, Iman mengatakan, dermaga pelabuahan peti kemas bisa sandar kapal dengan muatan 30.000 ton.
"Fasilitas penunjang bongkar muat barang sudah siap. Sudah ada penambahan beberapa alat untuk membantu bongkar muat barang agar lebih cepat. Pelabuhan ini juga mampu disandar kapal dengan muatan 30.000 ton. Sekarang bagaimana pemerintah daerah memanfaatkan fasilitas di pelabuhan ini. Pertanyaannya, apa yang mau kita jual keluar saat ini," kata Iman.
Ia menjelaskan, fungsi tol laut sebenarnya untuk melancarkan distribusi barang dengan biaya transportasi yang lebih kecil. Dan, lanjutnya, manfaat Pelabuhan Tenau dalam tol laut ini sebagai pelabuhan bongkar muat.
Semua hasil bumi dari daerah di NTT yang mau dibawa keluar, kata Iman, dikumpulkan di Pelabuhan Tenau Kupang dan selanjutnya diangkut ke Surabaya melalui Lombok di Nusa Tenggara Barat. Hal ini untuk meminimalisir biaya transpor.