Pembentukan Propinsi Flores

Ibu Kota Propinsi Flores, Labuan Bajo, Mbay atau Maumere

Tokoh masyarakat dan para birokrat di Kabupaten Flores Timur (Flotim) mengusulkan kepada Panitia Persiapan Pembentukan Propinsi Flores (P4F) membentuk

Editor: Alfred Dama
zoom-inlihat foto Ibu Kota Propinsi Flores, Labuan Bajo, Mbay atau Maumere
POS KUPANG/HH
Marianus Sae

Laporan Wartawan Pos Kupang, Sarifah Sifat

POS KUPANG.COM, LARANTUKA -- Tokoh masyarakat dan para birokrat di Kabupaten Flores Timur (Flotim) mengusulkan kepada Panitia Persiapan Pembentukan Propinsi Flores (P4F) membentuk tim independen untuk mengkaji calon ibukota Propinsi Flores.

Tim itu tergabung dalam semua stokholder disemua kabupaten diluar tokoh dari calon ibukota propinsi dan pihak universitas sehingga kajian itu benar-benar ilmiah dan obyektif mewakili semua keinginan warga Flores.

Marianus Sae menyebut, calon ibukota Propinsi Flores yang disebut-sebut dan atas permintaan masyarakat yakni, Labuan Bajo, Maumere dan Mbay.

"Dari semua kabupaten yang saya datangi semuanya mendapat sambutan hangat. Dukungan pembentukan propinsi juga ditandai dengan pengajuan daerah mereka untuk menjadi ibukota propinsi. Kabupaten Sikka mengajukan Maumere sebagai ibukota, Kabupaten Nagekeo mengajukan Mbay. Sementara Ende, menurutnya, tidak mengajukan diri karena menyadari topografi wilayahnya yang berbukit bukit,"kata Ketua

P4F dan juga Bupati Ngada kepada wartawan usai melakukan konsolidasi Propinsi Flores di aula Setda Flotim, Kamis (12/2/2015).

Di aula Setda, Ketua P4F, Marianus Sae menggelar rapat konsolidasi bersama para Muspida, Bupati Flotim, Yoseph Lagadoni Herin, tokoh masyarakat termasuk mantan Ketua DPRD Flotim, Marius Payong Pati, para birokrat dan tokoh agama setempat. Rapat konsolidasi itu dipandu langsung Bupati Flotim, Yopseh Lagadoni Herin.

Marianus Sae yang juga Bupati Ngada ini menyebutkan, perjuangan pembentukan propinsi Flores dilakukan sejak tahun 1958. Terakhir pada tahun 2003, perjuangan pembentukan propinsi Flores kembali terkendala.

"Salah satu kendalanya adalah ketika kita mau menentukan calon ibukota Propinsi Flores masing-masing menginginkan kabupatennya menjadi ibukota. Karena itu, kita usulkan penentuan calon ibukota propinsi kita serahkan pada tim independen,"ujarnya.

Menurutnya, Universitas yang diajak untuk melakukan kerjasama sebaiknya berasal dari luar NTT. Hal itu, menurutnya untuk menghindari konflik kepentingan. Sejauh ini, sebutnya, tiga Universitas ternama sudah didekati secara informal. Akan tetapi, baru satu universitas yang sudah menyatakan kesediaannya.

"Gajah Mada dan UI sibuk, baru Padjajaran saja yang punya waktu," katanya.

Meski demikian, rencana menyerahkan penentuan calon ibukota kepada tim independen akan diputuskan dalam Musyawarah para bupati se Flores pada tanggal 20 Maret 2015 mendatang.

Saat ini, pihaknya masih terus melakukan road show ke 9 kabupaten di Flores dan Lembata untuk menggali aspirasi terkait rencana pembentukan propinsi itu.*

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved