Siswi SMP Nyaris Diperkosa di Jembatan Gantung di Belu

Siswi SMP di Atambua nyaris diperkosa oknum tak bertanggung jawab di kawasan jembatan gantung, wilayah Skabiren, Kelurahan Rinbesi.

Editor: Ferry Ndoen
Net
Ilustrasi 

POS KUPANG.COM, ATAMBUA--Salah satu siswi SMP di Atambua, berinisial YL (12), warga Tubakioan, Kelurahan Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan, Minggu (11/1/2015), sekitar pukul 10.00 Wita, nyaris diperkosa oknum tak bertanggung jawab di kawasan jembatan gantung, wilayah Skabiren, Kelurahan Rinbesi.

Hingga kini belum diketahui motif utama kasus ini karena aparat penyidik Polres Belu belum mendapat keterangan dari korban karena belum sadarkan diri di RSU Mgr. Gabriel Manek Atambua. Pelaku hingga kini belum diketahui tempat persembunyiannya dan di tubuh korban terdapat luka pada bagian kepala dan pelipis kanan.

Kapolres Belu, AKBP Raja Sinambela, ketika dikonfirmasi wartawan melalui Kasat Reskrim, Iptu Guntar Arif Sutiyo, di Mapolres Belu, Senin (12/1/2015), membenarkan kasus itu.

Guntar menuturkan, kasus ini ditangani Unit PPA karena yang menjadi korban anak di bawa usia. Namun, dari informasi sementara, korban kemungkinan baru pulang dari gereja diantar dengan kendaraan roda dua oleh oknum pelaku menuju ke arah jembatan gantung Skabiren.

Mengenai motifnya belum diketahui secara jelas karena penyidik belum mengambil keterangan dari korban karena sejak kejadian hingga Senin (12/1/2015), korban yang dibawa ke RSU Atambua setelah kejadian itu, korban belum sadarkan diri.

"Kita sampai sekarang belum bisa mendapatkan keterangan langsung dari korban karena masih pingsan. Kami hanya turun ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga kalau ada korban perempuan pingsan di sekitar jembatan gantung Skabiren. Polisi kemudian menuju lokasi dan mengevakuasi korban ke rumah sakit. Kita baru mendapatkan keterangan dari paman korban bernama Yos Bere," kata Guntar.

Tentang tanda-tanda kekerasan, Guntar mengatakan, untuk memastikan apakah adanya tindakan pemerkosaan belum bisa diketahui karena harus melalui visum dokter. Apalagi laporan yang diterima polisi bukan pemerkosaan tetapi penganiayaan karena di tubuh korban terdapat luka serius di kepala dan pelipis kanan. Untuk keterangan lengkap, tentu baru bisa diketahui setelah korban siuman.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang, kasus kekerasan terhadap perempuan di lokasi ini merupakan yang kedua kalinya. Pasalnya, sekitar tahun 2007-2008 pernah ada peristiwa dugaan pemerkosaan di lokasi Jembatan Gantung Skabiren di mana salah satu pekerja warung diperkosa oknum pelaku tiga orang hingga korban meninggal dunia.

Jembatan gantung itu dibuat untuk mempermudah akses jalan buat warga dari Fatukbot ke Atambua melalui wilayah Skabiren. Lokasinya agak sepi karena jaraknya sekitar 300 meter dari pemukiman penduduk. Di sekitar jembatan itu penuh dengan pohon, rumput ilalang sehingga sangat rawan terjadi tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.(yon)  

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved