Mahasiswa Unwira Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Edgar Palembangan (21), mahasiswa semester V Jurusan Teknik Arsitek, Fakultas Teknik, Unwira Kupang, ditemukan tewas tergantung di kamar mandi kosnya

POS-KUPANG.COM, OELAMASI -- Edgar Palembangan (21), mahasiswa semester V Jurusan Teknik Arsitek, Fakultas Teknik, Unwira Kupang, ditemukan tewas tergantung di kamar mandi kosnya, Rabu (17/9/2014).

Korban selama ini tinggal di Vanza Kos di Jalan San Juan II, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Kapolres Kupang, AKBP Drs. Dominicus Savio Yepormanse,  dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Rabu malam, membenarkan peristiwa itu.

"Dugaan sementara, korban tewas karena bunuh diri. Motifnya masih diselidiki. Dokter juga sudah mengambil visum et repertum. Nanti didalami apakah benar tewas karena bunuh diri atau dibunuh," jelas Dominicus.

Korban, kata Dominicus, ditemukan tergantung di pintu kamar mandi pada seutas tali yang dipintal dari kain sprei. Ia ditemukan pertama kali oleh Jimmy Making, teman sebelah kamar.
Ditambahkannya, sejumlah barang bukti seperti tali sprei, laptop, pisau, telepon genggam sudah diamankan. Beberapa saksi, terutama teman kos korban, juga sedang diambil keterangannya oleh polisi.

Dari sejumlah informasi yang dihimpun Pos Kupang menyebutkan, korban dikenal pendiam. Hari Selasa (16/9/2014), sekitar pukul 20.00 Wita korban masih sempat berceritera dengan teman-teman kosnya. Lalu masuk kamar dan tidur. Rabu (17/9/2014) pagi, ibunda korban di Toraja, Sulawesi Selatan, menelepon ke ponsel Jimmy Making, teman sebelah kamar korban. Ia minta berbicara dengan korban.

Jimmy Making menyuruh adik perempuannya, Sherly Making, mengantar ponsel ke kamar korban. Namun korban tidak terlihat. Dikiranya korban sedang mandi di kamar mandi. Karena itu Sherly Making membuang ponsel di atas tempat tidur korban, lalu bergegas kembali ke kamarnya.

Karena tidak ada respons, Jimmy ke kamar korban untuk mengambil ponselnya. Saat itu Jimmy kaget karena melihat korban tergantung di pintu kamar mandi dengan leher terjerat tali sprei. Jimmy berteriak memanggil teman kos lainnya bernama Edo untuk menurunkan korban. Sedangkan Sherly Making membawa pisau untuk memotong tali.

Kapolsek Kupang Timur, Ipda Muhammad Fachruddin, S.Sos, M.Hum, yang dihubungi terpisah, mengatakan, setelah diturunkan dari tali, Edgar dibaringkan di atas sebuah spon. Jimmy, Sherly dan Edo langsung memberitahukan kejadian itu kepada keluarga dan aparat desa setempat.

Jenazah Edgar kemudian dibawa ke RSUD Prof. Dr. WZ Johannes sekitar pukul 12.00 Wita oleh aparat Polsek Kupang Tengah, dipimpin Ipda Fachrudin, untuk dioptopsi. Namun karena pihak keluarga tidak mengizinkan, jenazah tidak jadi diotopsi.

Jenazah Edgar hanya dimandikan kemudian dibawa ke rumah duka di Kelurahan Liliba untuk selanjutnya diterbangkan ke Toraja untuk dimakamkan.

Kepala IPJ RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang, Okto Boimau, mengatakan, pihaknya menerima jenazah korban dari aparat Polsek Kupang Tengah. Di kamar jenazah, puluhan teman dan keluarga Edgar tampak berduka. Terlihat ada luka lebam bekas tali di leher Edgar. Keluarga Edgar yang terlihat kaget dengan peristiwa ini, menolak ketika hendak diwawancarai.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved