Unwira Kupang
Unwira Kupang Gelar KKN Tematik Verifikasi Indeks Desa: Kolaborasi Strategis dengan SIAP SIAGA NTT
Unwira Kupang menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Universitas Katolik Widya Mandira atau Unwira Kupang menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dengan fokus pada verifikasi Penilaian Ketangguhan Desa dalam Indeks Desa (ID-PKD).
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Unwira Kupang dan Program SIAP SIAGA Area NTT, yang memberikan pembekalan kepada mahasiswa untuk melakukan proses verifikasi data Indeks Desa.
KKN Tematik ini melibatkan 146 mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Unwira Kupang, dan akan dilaksanakan selama bulan Oktober 2025 di 15 desa yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pembekalan peserta berlangsung pada 1–3 Oktober 2025 di Aula St. Hendrikus, Kampus Penfui.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Kupang Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Jackson M. Baok, S.Pd.
Baca juga: Dosen Unwira Kupang Ciptakan Lagu Spesial Buat Rektor Pater Dr Philipus Tule SVD
Turut hadir Rektor Unwira Kupang, P. Dr. Stefanus Lio, SVD, Area Manager SIAP SIAGA Silvia Fanggidae, Dekan Fakultas Teknik, serta para dosen dan pimpinan fakultas.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Jackson M. Baok, S.Pd, Bupati Kupang menyampaikan harapannya agar kehadiran mahasiswa tidak hanya sebagai bagian dari proses pembelajaran.
Tetapi juga menjadi pendamping, edukator, dan memberi contoh nyata dalam proses perencanaan desa yang responsif terhadap bencana, melalui upaya pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan.
Bupati Kupang juga berterima kasih bahwa Unwira telah memilih Kabupaten Kupang sebagai daerah tujuan KKN dan berharap Kerjasama ini dapat terus berlanjut.
Rektor Unwira Kupang, Pater Dr. Stefanus Lio, SVD, menekankan bahwa mahasiswa teknik memiliki kapasitas untuk menghadirkan solusi konkret dan inovatif, baik melalui pembangunan infrastruktur sederhana, pemanfaatan teknologi tepat guna, maupun pengembangan sistem pendukung masyarakat.
Baca juga: Unwira Kupang Gelar Misa Syukur Bagi 843 Calon Wisudawan
“Kerja sama dengan Program SIAP SIAGA NTT memberi warna dan makna yang lebih dalam, karena mahasiswa didorong untuk memahami dan terlibat dalam upaya membangun masyarakat yang tangguh, siap siaga, dan berdaya menghadapi tantangan bencana maupun perubahan sosial-ekonomi di daerah ini,” ujar Pater Stefanus.
“Dengan dukungan dari Program SIAP SIAGA NTT, kita berharap pengabdian ini tidak sekadar berlangsung singkat, melainkan meninggalkan jejak yang berkelanjutan," sambung Rektor.
SIAP SIAGA: Mendorong Penilaian Ketangguhan Desa Berbasis Bukti
Area Manager SIAP SIAGA NTT, Silvia Fanggidae, menjelaskan bahwa program mereka menyoroti beberapa tema strategis, seperti penyusunan standar pelayanan minimum saat bencana, perbaikan manajemen data dan informasi kebencanaan, serta beberapa tema lainnya tetapi yang mendapat perhatian cukup besar adalah penguatan pengurangan risiko bencana berbasis komunitas — terutama di tingkat desa sebagai unit pemerintahan terkecil.
Menurutnya, pemerintah pusat saat ini tengah mendorong program Desa Tangguh Bencana (Destana), yang salah satu instrumen utamanya adalah Penilaian Ketangguhan Desa (PKD). PKD ini digunakan sebagai baseline untuk menilai sejauh mana desa memiliki kapasitas menghadapi bencana.
“Selama ini, banyak program datang ke desa masing-masing dengan indikator dan instrumen sendiri. Ini membingungkan bagi masyarakat. Maka sejak 2025, Kementerian Desa mengintegrasikan seluruh aspek penilaian melalui satu metode, yaitu Indeks Desa (ID), yang menggantikan Indeks Desa Membangun (IDM). Aspek kebencanaan juga kini menjadi bagian penting dalam penilaian tersebut,” jelas Silvia.

Namun, tantangan muncul karena penilaian yang dilakukan selama ini bersifat kuantitatif dan belum ada verifikasi bukti di lapangan. Misalnya, jika desa menyatakan telah melakukan mitigasi banjir, tidak ada mekanisme untuk membuktikan klaim tersebut secara faktual.
“Karena itulah, kami berdiskusi dengan Unwira dan kami melihat bahwa untuk melakukan verifikasi ini dibutuhkan kemampuan tertentu dan ini pasti sangat bisa dilakukan oleh para mahasiswa dari Fakultas Tehnik terutama program studi tehnik sipil. Oleh karena itu, bersama Unwira kami bersepakat untuk membekali mahasiswa untuk bisa melakukan KKN dan dalam KKN ini kerja nyatanya adalah memverifikasi bagaimana hasil dari Indeks Desa di lapangan.”
Silvia juga menyampaikan bahwa proses KKN Tematik ini telah dikomunikasikan dengan BNPB dan Kementerian Desa. Harapannya, proses ini dapat menjadi dasar penyusunan panduan verifikasi Indeks Desa secara nasional.
“Kita bisa menarik pembelajaran dari proses ini agar mereka dapat menyusun panduan yang bisa dipakai secara nasional tahun-tahun depan. Jika sudah teruji di lapangan oleh adik-adik mahasiswa, kita akan melihat apakah penilaian ketangguhan desa bisa diandalkan, bisa mendekati kondisi nyata karena adanya proses verifikasi ini,” jelasnya.
Lewat proses verifikasi, diharapkan untuk mendapatkan status atau nilai tertentu sehingga dapat direkomendasikan bagaimana sebaiknya, atau apa yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak terutama pihak pemerintah desa.
Baca juga: 38 Stand Mitra dari Unwira Kupang Ikut Meramaikan Career Expo Tahun 2025
“Jadi kita akan umumkan hal ini dan berharap akan menjadi produk dari KKN tematik ini.”
Pembekalan KKN Tematik ini menghadirkan berbagai materi dari narasumber yang ahli di bidang kebencanaan, tata kelola desa, dan fasilitasi masyarakat, di antaranya:
1. “Konsep Umum Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim” – Norman Riwu Kaho (Ketua Forum PRB NTT).
2. “Penyusunan RKP Desa dan DU RKP Desa” – Maxianus Ndolu Eoh, S.STP, M.Sc. (Kabid Bina Pemerintahan Desa, DPMD Kabupaten Kupang)
3. “Peluang dan Tantangan Pemanfaatan Dana Desa untuk Penanggulangan Bencana” – Mohammad Saleh H Sira (Tenaga Ahli P3MD, Kementerian Desa Kabupaten Kupang).
4. “Konteks Bencana di Kabupaten Kupang” – Ayub Manafe, S.STP (Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Kupang).
5. Latihan Verifikasi Data PKD dan Input ke Katalog Ketangguhan – Sesi praktik verifikasi dengan narasumber dari BPBD Provinsi NTT dan difasilitasi oleh fasilitator.
6. Latihan Analisis Hasil ID-PKD dan Penyelarasan Perencanaan Desa – Praktik analisis data yang didampingi fasilitator dan narasumber dari BPBD Provinsi NTT.
7. Teknik Fasilitasi Pertemuan di Desa – Disampaikan oleh Tim Forum PRB Provinsi NTT.
Selain materi teori, mahasiswa juga menjalani berbagai sesi praktik intensif yang difasilitasi oleh 15 fasilitator dari BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten Kupang, Forum PRB NTT, Yayasan PIKUL, dan tim SIAP SIAGA NTT.
Para fasilitator ini sebelumnya telah mengikuti pelatihan persiapan di Hotel Neo pada 29 September 2025.(*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.