TOPIK
Renungan Harian Katolik
-
Membaca Kitab Suci juga penting, sebab Sabda Tuhan itu pedoman kebaikan yang mesti kita buat untuk memperoleh harta Surgawi
-
Dia lalu berencana merombak gudang-gudangnya dan membangun yang lebih besar. Menarik disimak, orang kaya itu kelihatannya tak punya kawan
-
Salam sejahtera untuk kita semua. Pada Minggu Biasa XVIII ini, kita dihadapkan pada tema tentang kekosongan duniawi dan bahaya ketamakan.
-
Keserakahan dapat menghilangkan dari hati manusia kesadaran akan Allah dan makna hidup yang lebih tinggi. Maka yang ada cumalah kesia-siaan.
-
Dengan berjalan dalam kebenaran, orang akan dijauhkan dari perasaan sakit hati, iri, dan dendam, sehingga ia tidak dikuasai oleh hal-hal yang negatif,
-
Mulai dari bacaan kitab Imamat 25:1, 8-17, Tuhan memberikan perintah kepada Musa tentang Tahun Yobel, yang harus dirayakan setiap 50 tahun.
-
Herodes dan Herodias menaruh dendam pada Yohanes. Ia dipenjarakan bahkan nyawanya harus menjadi taruhan atas suara kenabiannya
-
Perayaan-perayaan ini adalah waktu untuk mengingat karya penyelamatan Allah dan untuk mempersembahkan korban syukur kepada-Nya.
-
Tuhan Yesus mengkritik keras atas sikap orang Nazaret yang menutup hatinya akan karya Allah melalui diri dan kehadiranNya
-
Iman dan kepercayaan itu sifat bertahan, permanen karena melibatkan hati/kehendak, pikiran dan kekuatan rasa yang mengikat.
-
Bacaan-bacaan yang kita renungkan pertama dari kitab Keluaran 40:16-21, 34-38, kita membaca tentang bagaimana Musa menyelesaikan
-
Yesus umpamakan Kerajaan Surga seperti pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai jenis ikan.
-
Ini memang sangat manusiawi tetapi sungguh nyata. Jumlah ikan yang banyak biasanya mengalahkan mutu atau kualitas ikan.
-
Semangat kekosongan harta fana apa pun dalam hidup, itulah yang Yesus bawa ke dalam dunia yang amat mabuk dengan harta duniawi.
-
Saya sendiri terpesona dengan sebuah lukisan pemandangan yang indah. Ada sawah dengan padi yang sudah menguning, gunung yang hijau
-
Dari bacaan pertama kitab Keluaran 34:29-35, kita membaca tentang bagaimana wajah Musa bercahaya setelah ia turun dari Gunung Sinai
-
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Yohanes menekankan bahwa kasih Allah telah dinyatakan
-
Cinta kasih dan persahabatan serta kekeluargaan yang dibangun Yesus dengan manusia bersifat abadi. Maka relasi iman personal dengan Tuhan
-
Tema "Seumpama biji sesawi" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana sesuatu yang kecil dan sederhana dapat tumbuh menjadi besar
-
Tanpa biji sesawi tidak mungkin ada pohon sesawi yang bertumbuh besar dan menjadi tempat diam burung-burung yang bersarang
-
Biji sesawi yang kecil dapat tumbuh menjadi pohon besar, dan ragi sedikit dapat membuat seluruh adonan mengembang.
-
Jika buku doanya tidak dibawa maka ia tidak berdoa lagi. Yesus ingatkan kita bahwa doa yang paling sempurna adalah doa Bapa Kami.
-
Abraham bernegosiasi dengan Tuhan, memohon agar kota itu tidak dihancurkan jika di sana terdapat orang-orang benar.
-
Berdoa itu gampang-gampang susah. Jika doa hanya sekedar menutup mata, lalu dengan tenang mendengarkan doa yang diucapkan pemimpin ibadat
-
Kadang kita berpikir Tuhan lambat menjawab, atau diam terhadap semua permintaan dan doa-doa kita. Tapi Injil mengingatkan Tuhan tidak tinggal diam
-
Kita diajak mengetuk terus, meski belum dibukakan; untuk meminta terus, meski belum dijawab; untuk berharap terus, meski belum tampak jalan.
-
Orang tua Santa Perawan Maria: Santo Yoakim dan Santa Anna, Allah sendiri yang memilih mereka untuk melahirkan seorang bunda bagi Putra Tunggal-Nya.
-
Meskipun Kitab Suci tidak memberikan banyak detail tentang kehidupan mereka, tradisi Gereja menghormati mereka sebagai orang tua yang saleh
-
Mereka hidup rukun, taat beribadah kepada Tuhan dan melakukan banyak perbuatan baik. Namun demikian, ada satu hal
-
Setiap orang merindukannya walau tak menggapainya. Demi memperoleh kekuasaan itu, orang bisa melakukan apa saja.