Kualfikasi Piala Dunia 2026
Tagar KluivertOut Menggema, Muncul Juga ErickOut
Tagar #KluivertOut menembus lebih dari 19 ribu unggahan, menjadi trending topic nasional. Tak lama kemudian, muncul pula #ErickOut,
POS-KUPANG.COM - Desakan agar Patrick Kluivert dipecat menggema di seluruh jagat media sosial. Kekalahan tipis 0–1 dari Irak di Jeddah, Minggu (12/10/2025), menjadi titik akhir perjalanan panjang dua tahun Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Mimpi tampil di pentas terbesar sepak bola dunia, yang sempat menyala dengan manis sejak 12 Oktober 2023 kini telah padam dengan tragis --tepat dua tahun sejak langkah pertama di Stadion Gelora Bung Karno.
Beberapa jam setelah peluit panjang di King Abdullah Sports City, lini masa X (Twitter) dipenuhi luapan kekecewaan. Tagar #KluivertOut menembus lebih dari 19 ribu unggahan, menjadi trending topic nasional. Tak lama kemudian, muncul pula #ErickOut, yang ditujukan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Bagi banyak suporter, kekalahan dari Irak bukan sekadar hasil buruk, tetapi simbol kegagalan arah pembangunan tim. Patrick Kluivert, yang direkrut pada Januari 2025 untuk menggantikan coach Shin Tae-yong, dinilai gagal total mewujudkan target besar lolos ke Piala Dunia.
Pelatih asal Belanda itu dianggap terlalu banyak melakukan eksperimen taktik di saat-saat krusial, termasuk ketika menghadapi Arab Saudi (2–3) dan Irak (0–1) di babak keempat.
Kritik juga dialamatkan ke Erick Thohir dan Exco PSSI Arya Sinulingga, yang dulu menyanjung Kluivert sebagai bagian dari “tim kepelatihan terbaik.” Kini, klaim itu justru menjadi bahan sindiran setelah mimpi 286 juta rakyat Indonesia terkubur.
Statistik Kluivert saat memimpin tim Garuda memang jauh dari kata mengesankan. Dalam delapan laga yang dipimpinnya, skuad Kluivert tercatat tiga kali menang, sekali imbang, dan empat kali kalah. Tim Garuda mencetak 11 gol dan kebobolan 15 gol, tanpa satu pun kemenangan tandang.
Dua kekalahan memalukan dari Jepang (0–6) dan Australia (1–5) di putaran ketiga menjadi awal dari krisis kepercayaan publik.
Usai laga kontra Irak, Kluivert mengaku belum tahu nasibnya.
“Belum ada rencana. Kita perlu merenungkan apa yang telah dilakukan, tapi saya tidak tahu apa yang akan terjadi,” ujarnya datar dalam konferensi pers.
Namun bagi banyak pihak, refleksi saja tak cukup. Publik menuntut tindakan nyata: evaluasi total dan pemutusan kerja sama!
Penasihat Semen Padang, Andre Rosiade misalnya, termasuk yang menuntut Kluivert dipecat. "Terima Kasih atas Perjuangan Timnas Garuda. 2. Silahkan Kluivert DKK segera Mengundurkan Diri atas Kegagalannya," ujar Andre Rosiade dilansir BolaSport.com dari akun Instagram pribadinya.
Andre juga kecewa dengan gesture tim pelatih asal Belanda itu yang tak beranjak dari tempatnya, saat para pemain sibuk berkeliling lapangan untuk bertemu dan minta maaf ke suporter.
"Saat Pemain Berkeliling Lapangan menemui Suporter. Rombongan Pelatih Belanda hanya diam menonton dari bangku cadangan. Apalagi yang perlu dipertahankan lagi dari Rombongan Pelatih Belanda ini. PECAT KLUIVERT DKK!!!!!!." tulisnya.
Kisah Timnas Indonesia di kualifikasi ini sejatinya dimulai tepat dua tahun lalu, 12 Oktober 2023, ketika Shin Tae-yong memimpin Marselino dkk mengalahkan Brunei Darussalam 6–0 di Stadion GBK.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.