Kontingen NTT Rebut 1 Perak dan 2 Perunggu di Pomnas XIX 2025 

Hasil ini dinilai menjadi capaian positif, mengingat jumlah kontingen yang terbatas serta absennya cabang andalan NTT, kempo, pada edisi kali ini.

Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG.COM/HO
ATLET POMNAS - Bapomi NTT saat menerima atlet peraih medali di Pomnas XIX 2025 di Aula Undana, Selasa (7/10). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG —  Kontingen Pomnas Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya tiba kembali di Kupang, Rabu (8/10/2025), usai berlaga di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XIX Tahun 2025 yang digelar di Jawa Tengah. Kedatangan para atlet, pelatih, dan official disambut hangat oleh Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) NTT bersama para pimpinan perguruan tinggi di Aula Teater Universitas Nusa Cendana (Undana), Selasa (7/10/2025).

Dalam ajang olahraga mahasiswa dua tahunan tersebut, kontingen NTT sukses membawa pulang tiga medali, masing-masing satu perak dan dua perunggu dari cabang olahraga atletik dan wushu. Meskipun belum memenuhi target, hasil ini dinilai menjadi capaian positif, mengingat jumlah kontingen yang terbatas serta absennya cabang andalan NTT, kempo, pada edisi kali ini.

Ketua BAPOMI NTT, Dr. Drs. Siprianus Suban Garak, M.Sc., menyampaikan apresiasi atas perjuangan para atlet yang telah menunjukkan semangat juang dan sportivitas tinggi.

“Hasil ini merupakan pengalaman berharga bagi pengembangan olahraga mahasiswa di NTT. Mereka sudah memberikan dedikasi terbaik,” ujarnya.

Medali perak diraih oleh Juwita Siany Koy, atlet lari 800 meter putri dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Undana. Sementara dua perunggu dipersembahkan oleh cabang wushu, masing-masing melalui Matthew Marcel Amabi (kelas sanda 56 kg) dan Claudio Fierst Gili Oje (kelas sanda 70 kg).

Siprianus menilai wushu kini menjadi salah satu cabang potensial baru di luar atletik dan kempo yang selama ini menjadi andalan NTT. “Dari empat atlet wushu yang bertanding, performanya menunjukkan potensi besar untuk dikembangkan,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa hasil di POMNAS kali ini akan menjadi bahan evaluasi bagi BAPOMI NTT bersama KONI dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk memperkuat pembinaan atlet ke depan.

“Kami berharap ada mekanisme yang menjaga kesinambungan atlet dari tingkat sekolah hingga perguruan tinggi,” jelasnya.

Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs UE Sanam, M.Sc., yang turut hadir dalam acara penyambutan, juga memberikan apresiasi terhadap capaian para atlet. “Kita patut bersyukur karena para atlet pulang dalam keadaan sehat tanpa cedera serius. Ini capaian yang perlu kita dukung dan jadikan pembelajaran,” ujarnya.

Menurutnya, pembinaan atlet di perguruan tinggi perlu ditingkatkan agar NTT mampu bersaing di tingkat nasional. “Kita tidak bisa terus bergantung pada cabang tertentu. Pembinaan sejak dini penting agar mahasiswa yang berpotensi bisa lebih siap menghadapi ajang nasional,” tambahnya.

Salah satu atlet bulutangkis Undana, Syafrilla Saira Erdiantoro, mengaku persiapan yang minim menjadi kendala dalam meraih hasil maksimal. “Standar kompetisi di sana jauh berbeda. Kami kurang waktu adaptasi dan fasilitas juga terbatas dibanding provinsi lain,” tuturnya.

Tahun ini, BAPOMI NTT mengirim 27 atlet dari 8 cabang olahraga, yaitu atletik, bulutangkis, karate, pencak silat, taekwondo, tarung derajat, tenis lapangan, dan wushu. Sebagian besar atlet berasal dari Undana sebanyak 18 orang, disusul Universitas Timor, Unika Widya Mandira, Universitas Kristen Artha Wacana, Universitas Muhammadiyah Kupang (2 atlet), dan Universitas Citra Bangsa (1 atlet).

Meskipun belum menembus papan atas klasemen nasional, keikutsertaan kontingen NTT di POMNAS XIX menjadi momentum penting untuk memperkuat pembinaan olahraga mahasiswa dan menumbuhkan semangat kompetitif di kalangan generasi muda NTT. (uge)

 

 

 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved