Belu Terkini
Pelajar SMA Negeri 4 Atambua Rasakan Manfaat Program JKN dari BPJS Kesehatan
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan kembali memberikan bukti nyata manfaatnya bagi masyarakat.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Apolonia Matilde
Ringkasan Berita:
- Program JKN dari BPJS Kesehatan kembali memberikan bukti nyata manfaatnya bagi masyarakat terutama pelajar
- Yuni merasakan langsung bagaimana Program JKN hadir sebagai penolong di saat darurat tanpa kendala biaya sedikit pun.
- Semua biaya perawatan, mulai dari pemeriksaan dokter, obat-obatan, hingga infus, sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Laporan Repoter POS-KUPANG.COM, Agus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan kembali memberikan bukti nyata manfaatnya bagi masyarakat, termasuk di kalangan pelajar.
Salah satunya dirasakan oleh Lidwina Yuni Bere, atau akrab disapa Yuni, siswi kelas 10 di SMA Negeri 4 Atambua. Di usianya yang baru menginjak 16 tahun, Yuni telah merasakan langsung bagaimana Program JKN hadir sebagai penolong di saat darurat tanpa kendala biaya sedikit pun.
Kejadian bermula pada hari Jumat pagi, saat Yuni tengah mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Tanpa diduga, ia tiba-tiba pingsan di kelas. Guru dan teman-temannya segera memberikan pertolongan pertama, lalu membawanya ke Puskesmas Umanen untuk mendapatkan penanganan medis.
“Waktu itu saya pingsan di sekolah dan langsung dibawa ke puskesmas. Dokter lakukan pemeriksaan dan bilang usus saya bermasalah sehingga saya diberi rujukan ke rumah sakit di poli anak. Tapi karena sudah siang, poli anak ternyata sudah tutup. Saya dan kakak saya akhirnya pulang kembali ke rumah,” tutur Yuni saat ditemui di ruang perawatan.
Keesokan harinya, Yuni merasakan sakit perut yang tak tertahan hingga membuat dirinya merintih kesakitan. Yuni dilarikan ke UGD sekitar pukul 10 pagi, Yuni segera mendapatkan infus dan observasi dari tenaga medis. Proses administrasi pun berjalan lancar.
“Karena saya belum punya KTP, kakak saya tunjukkan kartu keluarga kepada petugas untuk melihat NIK saya. Dan itu langsung bisa diproses tanpa lama. Tapi sekarang saya juga sudah unduh Aplikasi Mobile JKN, jadi sudah ada kartu digital di situ” katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter mendiagnosis adanya gangguan pada usus dan lambung. Dokter sempat menganjurkan untuk dilakukan tindakan operasi karena gejala mengarah ke usus buntu, namun keluarga memilih untuk fokus pada penanganan lambung terlebih dahulu.
“Kata dokter, saya juga sering telat makan, jadi lambungnya sensitif. Disarankan untuk makan teratur dan banyak minum air putih,” ungkap Yuni.
Selama menjalani perawatan enam hari di rumah sakit, Yuni merasa sangat terbantu dengan layanan yang diberikan melalui Program JKN. Semua biaya perawatan, mulai dari pemeriksaan dokter, obat-obatan, hingga infus, sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
“Semua gratis. Tidak ada kendala sama sekali. Kakak-kakak perawat juga baik dan cepat tanggap. Saya juga dapat obat-obatan tanpa harus bayar,” ucapnya dengan wajah lega.
Yuni mengaku ini bukan kali pertama ia mendapatkan pelayanan kesehatan dengan JKN. Sebelumnya, pada bulan September lalu, ia sempat masuk ke UGD dengan keluhan serupa, namun kala itu kondisinya belum terlalu berat sehingga bisa langsung pulang setelah diberikan suntikan.
“Dulu saya cuma suntik saja, dan pulang hari itu juga. Sekarang agak parah jadi dirawat inap,” kenangnya.
Selama menjalani perawatan, Yuni ditemani oleh keluarga yang bergantian menunggunya di rumah sakit. Ia mengaku puas dan bersyukur karena tidak perlu memikirkan biaya selama masa pengobatan.
“Saya dan keluarga puas sekali. Semua dilayani dengan baik, cepat, dan tidak perlu keluar uang,” ujarnya, melalui keterangan tertulis, Rabu (12/11).
Kini, setelah kondisinya berangsur pulih, Yuni bertekad untuk lebih menjaga kesehatannya. Ia juga berharap teman-temannya di sekolah memahami pentingnya makan teratur dan menjaga pola hidup sehat, agar tidak mengalami hal serupa.
“Sekarang saya lebih hati-hati, tidak mau lagi telat makan. Terima kasih untuk BPJS Kesehatan karena sudah membantu saya,” tutup Yuni. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMOObjgswqIKhAw?hl=id&ceid=ID:id≷=ID
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Pelajar-SMA-Negeri-4-Atambua-Rasakan-Manfaat-Program-JKN-dari-BPJS-Kesehatan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.