TTS Terkini

Perayaan HUT Gerakan Kebangunan Rohani ke- 60 Tahun 2025 di TTS Resmi dimulai

Mathias menjelaskan pada waktu itu, terjadi berbagai hal yang luar biasa yaitu orang sakit disembuhkan, yang lumpuh dikuatkan, yang mati bangkit.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
HUT GKR - Perayaan HUT GKR Ke-60 Tahun 2025 resmi di buka di Rumah Doa Tetus. 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE - Yayasan Utus Soe menggelar perayaan HUT Gerakan Kebangunan Rohani (GKR) ke-60, pada Senin (22/9/2025) sampai (26/9/2025). 

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, di Rumah Doa Tetus, Kelurahan Oekefan, Kecamatan Kota Soe. 

Ini merupakan agenda rutin tahunan, yang diikuti oleh kelompok persekutuan doa, denominasi, baik dari TTS dan berbagai wilayah di Indonesia maupun mancanegara. 

Ketua panitia perayaan HUT GKR Ke-60, Mathias A. Neolaka, M. Pd,  menyampaikan bahwa peristiwa ini dilatarbelakangi oleh peristiwa roh kudus pada enam dekade yang lalu. 

"Perayaan ini dilatarbelakangi oleh peristiwa (26/9/1965), dimana sebuah tempat di pelosok TTS ini terjadi pencurahan roh kudus secara besar-besaran. Saat itu dikota Soe berkumpul di Gereja Maranatha, " jelasnya. 

Baca juga: Festival Hai Mnahat di TTS, UMKM Asal Lelogama Kabupaten Kupang Turut Meramaikan


Mathias menjelaskan pada waktu itu, terjadi berbagai hal yang luar biasa yaitu orang sakit disembuhkan, yang lumpuh dikuatkan, yang mati bangkit.

Selain itu, setelah di peristiwa air berubah menjadi anggur di Kana, terjadi juga  lima tempat lain saat itu, tempat terakhir di Kota Soe. 

Adapun tujuan kegiatan, Ketua panitia menjelaskan bahwa selain memperingati peristiwa roh kudus, kegiatan ini juga sebagai tanda syukur atas pelayanan selama setahun oleh hamba-hamba Tuhan. 

"Tujuan kegiatan ini adalah mensyukuri anugrah Tuhan dalam pelayanan satu tahun yang lalu serta memberikan penyegaran dan inspirasi baru bagi persekutuan doa dan hamba Tuhan agar dalam melaksanakan pelayanannya lebih efektif dan diurapi," jelasnya. 

Ia mengungkapkan bahwa sudah sebanyak 2.600 peserta yang ikut, yang tergabung dalam 310 persekutuan doa. Selain itu menariknya ada juga persekutuan doa mancanegara dari lima benua. 

 "Adapun peserta berasal dari berbagai persekutuan doa baik lokal, dari beberapa daerah di Indonesia dan juga dari lima benua, yaitu Amerika, Eropa, Afrika, Asia dan Australia. 
Hingga siang ini, jumlah peserta yang telah terdaftar yaitu 310 persekutuan Doa dengan 2.600 anggota. Dalam waktu berlangsung masih tetap menerima peserta. Dan biasanya akan mencapai 15.000 orang, " jelasnya. 

Baca juga: Rayakan Keragaman Pangan Lokal, Yayasan Kopernik Gelar Festival Hai Mnahat di TTS

Menutup laporannya, ia menyampaikan bahwa ia dan keluarga besar Yayasan Utus Soe merasa sangat bahagia, melihat peserta yang luar biasa ini, serta mengatakan bahwa yayasan utus menaungi semua denominasi, sehingga pemerintah sebagai payung yang menaungi semua denominasi. 

Ketua Yayasan UTUS Soe, Petronela V. Manafe-Fallo, ST, menyampaikan bahwa perjalanan pembangunan rohani Soe sudah berusia enam dekade. 

"Sampai disini Tuhan telah bekerja dan berkenan mengurapi dan mengutus kita semua, pendoa, mata rohani, anggota persekutuan doa untuk menjadi terang dan garam bagi dunia, " ujarnya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved