NTT Terkini
Dorong Pemerataan Pendidikan, Polygon Bikes Salurkan Sepeda bagi Penggerak Rumah Belajar di Alor
Donasi sepeda sebagai bentuk solidaritas Indonesia bisa di tengah sulitnya akses transportasi dan mobilitas akibat bencana.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Dalam mendorong pemerataan akses pendidikan, Polygon bikes menyalurkan sepeda bagi penggerak rumah belajar di Kabupaten Alor, Provinsi NTT.
Donasi sepeda sebagai bentuk solidaritas Indonesia bisa di tengah sulitnya akses transportasi dan mobilitas akibat bencana.
Di sisi timur Indonesia, di balik birunya laut dan megahnya perbukitan Alor, Nusa Tenggara Timur, tersimpan kisah tentang semangat mengejar mimpi yang tak kalah indah.
Meski pembangunan belum merata membuat akses internet terbatas dan fasilitas pendidikan belum lengkap, anak-anak di sana tetap datang setiap akhir pekan ke rumah sederhana bernama Rumah Belajar Melang.
Rumah ini menjadi tempat anak-anak belajar, membaca, dan berbagi mimpi. Didirikan oleh Elvie Padafani bersama tiga relawan pengajar pada 2021, Rumah Belajar Melang awalnya berdinding anyaman rotan.
Kini, berkat dukungan pemerintah setempat, bangunannya sudah lebih kokoh dengan dinding bata, namun lantai masih beralaskan tikar. Fasilitas di dalamnya pun masih terbatas, rak buku seadanya, koleksi buku yang sedikit, serta alat peraga sederhana.
Setiap Sabtu dan Minggu, Rumah Belajar Melang terbuka bagi anak-anak di sekitar. Mereka belajar membaca, menulis, bahasa Indonesia dan Inggris dasar, hingga membuat kerajinan tangan yang dijual ke warga sekitar.
Dari ruang kecil itu, lahir semangat kebersamaan: anak-anak SMP dan SMA mengajari adik-adiknya yang masih SD, sementara Elvie mendampingi mereka dengan setulus hati tanpa memperoleh honor sepeser pun.
“Rumah Belajar Melang kami dirikan bukan karena kami punya banyak uang, tapi agar anak-anak punya tempat berkegiatan positif selagi akses internet di sini terbatas. Kami ingin mereka tetap punya ruang untuk belajar, membuka dunia, dan tidak kehilangan semangatnya,” ujar Elvie Padafani, penggagas Rumah Belajar Melang.
Kisah Elvie inilah yang menggerakkan Alwi Johan Yogatama (@alwijo), konten kreator muda asal Temanggung, untuk melakukan aksi nebeng dari Jawa Tengah menuju Alor.
Perjalanan nebeng selama empat bulan ini ia jalani bukan karena kehabisan uang, melainkan untuk mendapatkan perjalanan penuh makna sembari menggalang dana untuk merenovasi Rumah Belajar Melang.
“Ini adalah institusi pendidikan tempat bagi anak-anak Alor untuk belajar membaca dan bermimpi. Meski semangat mereka menggebu, tapi akses ke lokasi jauh, fasilitas masih terbatas, dan koleksi buku belum banyak,” ungkap Alwi Johan pada wawancaranya bersama tim Polygon.
Selama perjalanannya, Alwi menyaksikan langsung bagaimana kesenjangan pembangunan masih nyata: sulitnya air bersih, terbatasnya transportasi, dan anak-anak yang berjalan kaki menyeberangi sungai demi sekolah. Dari situlah ia memahami makna sejati perjalanan bahwa langkah kecil, bila dijalani bersama, dapat menggerakkan perubahan besar.
“Ini membuka pikiran saya yang Jawa-sentris. Anak sekolah di sini harus berjalan selama satu jam untuk ke sekolah, lalu bekerja mengumpulkan kayu bakar setelahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Padahal di Jawa sepulang sekolah, pelajar biasanya bermain games online,” ungkapnya dalam wawancara bersama @jktbookreview.
| Imigrasi Kupang Gelar Operasi Wira Waspada, Pastikan Kepatuhan WNA |
|
|---|
| Eratkan Kemitraan, PLN UIW NTT Ajak Media Saksikan Langsung Dapur Listrik Pulau Timor |
|
|---|
| GraPARI Telkomsel Labuan Bajo Resmi Pindah Lokasi ke Jalan Wae Mata |
|
|---|
| Jawab Penantian Warga, PLN Segera Bangun Jaringan Listrik ke Desa Niopanda Ende |
|
|---|
| Aliansi Rakyat Menggugat Gelar Aksi di Kejati NTT, Tuntut Hentikan Perampasan Tanah di Rote Ndao |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Polygon-bikes-bersama-anak-anak-pose-bersama-saat-memberikan-sepeda.jpg)