Unwira Kupang
Unwira Kupang Gelar Kuliah Umum dengan Tiga Pembicara dari UGM
Pater Tule mengatakan, topik seminar ini sangat relevan dengan daerah ini. Adanya materi agar pengetahuan ini membantu Unwira.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang menggelar kuliah umum. Tiga pembicara dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi pemateri utama.
Kuliah umum yang dimoderatori oleh Dr Yustinus Pedo, berlangsung Selasa (16/9/2025) di Aula Rektorat Unwira.
Kuliah umum itu bertajuk "Strategi Penguatan Ketahanan Sosial Budaya di Wilayah Perbatasan".
Adapun Prof. Dr. Heribertus Jaka Triyana S.H., LL.M., M.A menyampaikan materi tentang Hak Asasi Manusia dan Isu Lintas Batas Negara. Kemudian, Andy Omara, S.H., M.Pub&Int.Law., Ph.D dengan materinya, Hak Konstitusional Warga Negara.
Lalu, Almonika Cindy Fatika Sari, S.H., M.A dengan materinya berjudul Adat, Identitas, dan Solidaritas: Membaca Ulang Perbatasan sebagai Ruang Hidup.
Baca juga: Yayasan Pendidikan Katolik Arnoldus Tetapkan Pater Dr. Stefanus Lio Sebagai Rektor Terpilih Unwira
Dekan Fakultas Hukum Unwira, Finsensius Samara S.H.M.H menyampaikan terima kasih atas kunjungan dari tim dosen Fakultas Hukum UGM. Ia menyebut itu merupakan kunjungan salah satu Fakultas Hukum terbaik di Indonesia.
Finsensius berasa terhormat dengan agenda itu. Berawal dari kegiatan seperti ini paling tidak bisa berlanjut pada kolaborasi lebih jauh terkait dengan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Tidak saja dalam tempat ini, mungkin dalam bentuk lainnya. Kami senang, ini menjadi suatu peluang sangat besar agar kami bisa memanfaatkan peluang tersebut," katanya.
Rektor Unwira, Pater Dr. Philipus Tule mengatakan, adanya dampingan dan dukungan UGM, pihaknya akan membuka program magister fakultas Hukum. Itu merupakan kunjungan istimewa.
"Karena ini di penghujung kepemimpinan, kunjungan ini sangat berarti menjadi suatu pesan. Bahwa satu hal yang harus kita perjuangkan adalah mewujudkan cita-cita membuka program magister fakultas hukum," katanya.
Pater Tule mengatakan, topik seminar ini sangat relevan dengan daerah ini. Adanya materi agar pengetahuan ini membantu Unwira.
Insiatif akademis itu paling tidak menginspirasi dosen maupun mahasiswa agar terbiasa lebih berpikir mendalam dan melihat strategi penguatan bagi sektor kehidupan masyarakat, terutama NTT.
Apalagi NTT memiliki wilayah perbatasan dengan Negara Timor Leste dan Australia. Aneka masalah seperti penyeludupan, ilegal migran, perebutan aset tanah dan laut. Sekalipun ada undang-undang dasar atau regulasi lainnya yang mengatur, namun persoalan itu kerap terjadi.
Baca juga: 38 Stand Mitra dari Unwira Kupang Ikut Meramaikan Career Expo Tahun 2025
Potensi masalah itu masih sering terjadi. Kuliah umum seperti ini maupun program penelitian bersama di kawasan perbatasan sangat penting. Isu ini sangat dekat sangat menyentuh masyarakat setempat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.