Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Rabu 19 November 2025, Lebih Takut kepada Alam atau Allah?
Hal pertama yang dapat menolong Israel dan kita semua tidak meragukan Allah ialah kita perlu meyakini bahwa Allah ada.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Rabu 19 November 2025, dengan judul Lebih Takut kepada Alam atau Allah?
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Keluaran 15:22-27.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi November 2025.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 18 November 2025, Takut dan Kagum kepada Allah
Renungan Harian Bulan November 2025 ini mengambil judul Memelihara Alam, Wujud Ibadah kepada Pencipta, sedangkan tema yang diangkat adalah Lingkungan Hidup: Memelihara Alam, Wujud Ibadah Aksi.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
MELALUI RENUNGAN INI kita semua diajak untuk semakin menyadari
kemahakuasaan Allah, sehingga kita dapat lebih lagi menyebarkan
sukacita kepada orang lain tentang Allah kita dan bersukacita di dalam Dia.
Tidak ada hal yang lebih beralasan dan tidak ada keyakinan yang lebih kokoh
dari pada kebenaran bahwa Allah Maha kuasa.
Pertama, Israel meragukan kemahakuasaan Allah. Tetapi Allah tidak pernah
membiarkan mereka tinggal dalam keraguan.
Sejak perjalanan keluar dari Mesir dimulai, Israel hampir tidak pernah berhenti mengeluh dan bersungut.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 17 November 2025, Berjalan di Tengah Laut
Perjalanan mereka dilalui seperti sebuah hukuman. Tidak ada sukacita, tidak
ada pengharapan, tidak melihat hal baik, bahkan tidak menyadari kebaikan Allah
bagi mereka.
Tentu kita semua mengakui bahwa pengalaman perjalanan di
padang gurun bukanlah hal yang mudah.
Alam tidak selalu bersahabat.
Kedua, meski lingkungan dan alam menakutkan dan tidak bersahabat,
namun jejak anugerah Allah, kemurahan, dan penyertaannya sangat nyata.
Hal pertama yang dapat menolong Israel dan kita semua tidak meragukan Allah
ialah kita perlu meyakini bahwa Allah ada.
Allah benar-benar ada. Keyakinan bahwa Allah ada merupakan hal paling mendasar, sebagai pondasi bagi iman kita.
Itu sebabnya sejak awal Allah perlu menyebutkan nama-Nya, siapa Dia.
Ketiga, ketika Musa dipanggil, ia pun meragukan Allah dan bertanya ‘siapa
Engkau?’ Ia menolak panggilan dan pengutusan Allah, untuk memimpin Israel
keluar dari Mesir, bukan karena meragukan dirinya sendiri saja, tetapi yang
lebih mendasar dari itu ialah ia meragukan Allah dan kuasa-Nya.
Maka Allah menyatakan siapa Dia, “Akulah Allah bapa leluhurmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub” (Kel. 3:6, 15).
Mengenal siapa Allah dalam sejarah dan siapa nama-Nya sangat penting. Musa dan seluruh Israel hidup di zaman yang berjarak lima ratusan tahun dengan Abraham, Ishak dan Yakub.
Allah yang dikenal ratusan tahun oleh para leluhur, itulah Allah yang kini menyatakan diri-Nya kepada Israel. Dia Allah yang kekal, yang ada sebelum segala sesuatu.
Mengenal dan menyebut nama Allah bukan sekedar ucapan, melainkan
pengakuan iman.
Pengalaman Israel ini kiranya menolong kita lebih percaya bahwa Allah ada, Dia Tuhan!
Dia berkuasa atas seluruh semesta. Kepada siapa
kita lebih takut: alam ataukah Allah? Amin!
Nama Tuhan adalah menara yang kuat,
ke sanalah orang benar berlari dan ia selamat. (*)
Komunitas Suluh Injil Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.