Prakiraan Cuaca

Waspada Kekeringan, BMKG Sebut Curah Hujan di NTT Awal Oktober Rendah

BMKG mengingatkan Warga NTT agar waspada bencana kekeringan akibat curah hujan rendah di awal Oktober 2025

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/ARNOLD WELIANTO
WASPADA KEKERINGAN - Badan Penanganan dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sikka mendistribusikan 39 tangki air bersih untuk warga terdampak Kekeringan dan warga terdampak abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki. Waspada Kekeringan, BMKG Sebut Curah Hujan di NTT Awal Oktober Rendah 

POS-KUPANG.COM - Kemarau panjang mulai melanda wiayah NTT. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur ( BMKG NTT ) dalam laporan pembaruan informasi iklim pada Dasarian III September 2025, curah hujan tergolong rendah, berkisar 0–50 mm per dasarian di hampir seluruh wilayah NTT. 

Menyikapi kondisi iklim tersebut, BMKG NTT mengingatkan Warga NTT agar mewaspadai kekeringan

Berdasarkan data info BMKG, prediksi awal Oktober 2025 menunjukkan curah hujan rendah.

Baca juga: Opini: Menghadapi Kekeringan dan Musim Hujan Atas Normal di NTT

Peluang curah hujan rendah mencapai probabilitas 71–100 persen.

 Kondisi ini perlu diwaspadai karena berdampak pada sektor pertanian dan ketersediaan air bersih masyarakat.

BMKG menyebut Hari Tanpa Hujan (HTH) makin meluas dan panjang. Wilayah NTT alami HTH kategori panjang 21–30 hari. Beberapa daerah bahkan mengalami HTH ekstrem panjang lebih dari 60 hari berturut-turut.

Wilayah HTH ekstrem meliputi Lembata, Kupang, Sabu Raijua. Termasuk Fatubena, Baumata, dan Stasiun Waingapu Sumba Timur. Wairiang, Lambanapu, dan Kanatang juga mengalami kondisi serupa tanpa hujan panjang.

Baca juga: Brigade Pompa Air Atasi Kekeringan Di Kupang Timur 

BMKG imbau masyarakat waspadai dampak kekeringan meluas. Perlu pengelolaan air dan jadwal tanam adaptif. Pemerintah daerah juga diharapkan mengantisipasi risiko kekeringan berkelanjutan di wilayah terdampak.

Waspada Kekeringan Akibat Kekurangan Hujan Selama 94 Hari Tahun Ini

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) melaporkan NTT akan mengalami kekurangan hujan selama 94 hari tahun ini. 

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan di Jakarta, Kamis 14 Agustus 2025, melaporkan daerah di NTT yang mengalami kekeringan tanpa hujan 94-66 hari itu meliputi Kabupaten Rote Ndao (Pantai Baru, Rote Timur, Rote Tengah), Kota Kupang (Maulafa), Kabupaten Kupang (Amfoang Selatan), Kabupaten Belu (Atambua, Tasifeto Timur), Kabupaten Sumba Timur (Haharu, Pandawai, Kambers), serta Kabupaten Sabu Raijua (Sabu Barat).

Sementara di NTB, wilayah terdampak kekurangan hujan selama 77-75 hari terakhir meliputi Kabupaten Sumbawa (Kecamatan Lape, Rhee) dan Kabupaten Bima (Wera).

“Data ini berasal dari monitoring hari tanpa hujan di 4.555 pos pengamatan hujan di seluruh Indonesia,” kata Ardhasena.

BMKG mencatat secara umum sekitar 57 persen Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki fase kemarau.

Dari hasil pemantauan tim klimatologi BMKG per 10 Agustus terdapat 16 lokasi (0,35 persen) dengan kategori ekstrem panjang, 239 lokasi (5,35 persen) kategori sangat panjang, 91 lokasi (2,0 persen) panjang, 159 lokasi (3,49 persen) menengah, 431 lokasi (9,46 persen) pendek, sementara sebanyak 1.764 lokasi (38,73 persen) sangat pendek.

Atas kondisi tersebut, lanjutnya, BMKG mengingatkan otoritas sektor pertanian dan pengelolaan sumber daya air mengantisipasi risiko kekeringan, hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kantong-kantong kemarau.

BMKG akan terus memperbarui data perkembangan musim kemarau hingga transisi kembali ke musim hujan yang diperkirakan berlangsung pada September melalui portal resmi, media sosial, dan sistem peringatan dini mereka.

Pemerintah kabupaten/kota melalui kedinasan teknis diminta untuk mengintegrasikan informasi prakiraan dasarian, potensi banjir, hari tanpa hujan dan peringatan dini cuaca - iklim BMKG itu ke dalam rencana operasi lintas sektor demi mengurangi dampak yang dirasakan masyarakat. (Ant/*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved