Kota Kupang Terkini

RSKJ Naimata Ajak Warga Peduli Kesehatan Mental di Hari Kesehatan Jiwa Sedunia

Rumah Sakit Khusus Daerah Jiwa (RSKDJ) Naimata memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) yang jatuh pada 10 Oktober 2025.

|
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/APOLONIA MATILDE DHIU
AFIRMASI - Plt. Asiseten 1 Sekda NTT, Kanisius Mau, Kadis Kesehatan Provinsi NTT, drg. Iien Adriyani, dan Kepala Seksi Medis dan Keperawatan RSKJ Naimata, Servia Imelda Bathe, dan stakehoder lainnya, memberikan afirmasi saat peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) di Car Free Day (CFD) Jalan El Tari Kupang, Sabtu (4/10/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Apolonia Matilde Dhiu

 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Rumah Sakit Khusus Daerah Jiwa (RSKDJ) Naimata memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) yang jatuh pada 10 Oktober 2025 dengan serangkaian kegiatan yang mendorong semangat kepedulian dan edukasi publik.

Kegiatan ini dilakukan saat Car Free Day di Jalan El Tari Kupang, Sabtu (4/10/2025), dan menghadirkan Plt. Asisten 1 Pemerintahan Sekda NTT, Kanisius Mau, Biro Ekonomi Sekda NTT, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Iien Adriyani, M.Kes, institusi kesehatan lainnya seperti Universitas Citra Banga (UCB) Kupang, Stikes Maranatha Kupang dan rumah sakit di Kota Kupang.

Sebelumnya RSKJ melakukan kegiatan manajemen stres bagi seluruh pegawai, termasuk screening stress dan in-house training tentang teknik mengelola stres dalam sembilan kelas yang diikuti oleh semua pegawai. 

Hal ini disampaikan Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan yang juga Plh. Direktur RSKJ Naimata, Servia Imelda Bathe, S.Farm, Apt, kepada Pos Kupang, Sabtu (4/10/2025), mengatakan, RSKJ Naimata juga menggelar sosialisasi kesehatan mental secara live di Instagram, serta program “Solusi Sehat” di TVRI NTT.

 

RSKJ Naimata ketika melakukan kegiatan jalan sehat bersama
JALAN SEHAT - Plt. Asisten 1 Pemeintahan Sekda Provinsi NTT, Kanisius Mau, Kadis Kesehatan Provinsi NTT, para stakeholder serta seluruh jajaran RSKJ Naimata melakukan jalan sehat di Car Free Day (CFD) Jalan El Tari Kupang, Sabtu (4/10/2025).

Servia mengatakan, pada kegiatan Car Free Day (CFD) di Kota Kupang, tim RSKJ Naimata turun langsung ke masyarakat melakukan sosialisasi kesehatan jiwa kepada masyarakat, dengan layanan screening kesehatan jiwa, pemeriksaan kesehatan gratis yakni pemeriksaan gula darah gratis, jalan santai, senam bersama, edukasi tentang cinta, bangga, paham rupiah, dan pameran karya pasien seperti lukisan, anyaman, bunga, tenunan, serta musik.

“Sosialisasi ini penting karena masih banyak masyarakat memiliki stigma bahwa gangguan jiwa adalah hal yang memalukan. Akibatnya, banyak yang menutupi diri dan tidak mencari pertolongan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, gangguan jiwa sejatinya sama dengan gangguan fisik lain, seperti jantung koroner, kolesterol tinggi, atau hipertensi. “Orang dengan gangguan jiwa juga memerlukan pengobatan berkelanjutan agar tetap stabil dan produktif,” tambahnya.

Data RSKJ Naimata mencatat, sepanjang tahun 2025 terdapat lebih dari 11.000 kunjungan pasien gangguan jiwa. Namun, angka ini diyakini belum mencerminkan kondisi sebenarnya karena masih banyak kasus yang tidak terlaporkan di luar.

Menurut Servia, banyak pasien yang sebenarnya membutuhkan layanan medis, tetapi memilih berdiam di rumah karena takut dianggap “gila”. Akibatnya, tidak sedikit kasus tragis seperti bunuh diri akibat stres yang tak tertangani.

Meski demikian, katanya, sejumlah pasien menunjukkan kemajuan luar biasa setelah mengikuti terapi dan pendampingan. Salah satu di antaranya bahkan kini membuka galeri lukisan sendiri.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, dr. Iien Adriyani, M.Kes, dalam kesempatan itu mengingatkan bahwa penyakit jiwa diprediksi menjadi beban kesehatan utama dunia pada tahun 2030. Karena itu, promosi dan edukasi kesehatan jiwa harus terus digaungkan.

“Jangan tunggu penyakit jiwa meluas baru kita bergerak. RSKJ Naimata sudah memiliki layanan deteksi dan terapi kecanduan, termasuk terhadap gawai dan rokok,” jelasnya.

Plt. Asisten I Sekda Provinsi NTT, Kanisius Mau, yang membacakan sambutan Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena, menegaskan bahwa kesehatan jiwa adalah persoalan global yang serius.

Mengutip data WHO, menunjukkan tahun 2025, satu dari lima orang di dunia mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, stres pascatrauma atau post traumatic stress disorder (PTSD). Studi di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan prevalensi gangguan mental ringan hingga sedang mencapai hampir 20 persen, terutama di daerah terdampak bencana.

“Tema tahun ini, “Akses ke Layanan Kesehatan Mental dalam Bencana dan Keadaan Darurat” mengingatkan kita bahwa layanan kesehatan jiwa sangat dibutuhkan di saat krisis,” ujarnya.

Ia mengatakan, NTT, yang secara geografis adalah rawan bencana seperti gempa bumi, banjir, dan kekeringan, membutuhkan tenaga kesehatan yang memiliki kapasitas dalam penanganan psikologis pasca-bencana. Karena itu, Pemprov NTT berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk RSKJ Naimata, Dinas Kesehatan, TNI/Polri, LSM, dan lembaga keagamaan.

Dalam sambutannya, pemerintah juga mendorong adanya kerja sama lebih erat antara RSKJ Naimata dan Puskesmas di Kota Kupang melalui Memorandum of Understanding (MoU). Langkah ini diharapkan dapat memastikan pasien dengan gangguan mental mendapatkan perawatan segera, tanpa terhambat administrasi.

“Pelayanan harus didahulukan. Setelah pasien sadar, barulah proses administrasi dilengkapi,” tegasnya.

Selain itu, pendekatan kultural juga penting dalam pemulihan trauma, dengan melibatkan masyarakat, keluarga, sekolah, gereja, masjid, tokoh adat, dan tokoh agama.

Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, katanya, bukan sekadar seremonial, tetapi panggilan hati untuk membangun layanan kesehatan mental yang inklusif, adaptif, dan tangguh.

RSKJ Naimata telah menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan jiwa di NTT sejak berdiri, dengan peran penting tidak hanya dalam pemulihan pasien, tetapi juga dalam mengedukasi masyarakat. Kegiatan seperti ini menjadi langkah nyata melawan stigma dan membangun harapan bagi mereka yang tengah berjuang dengan kesehatan mentalnya. (nia)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
 
 

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved