Kota Kupang Terkini
Dialog Interaktif di LLBK Kupang: Muhaimin Dorong NTT Jadi Ibu Kota Ekonomi Kreatif Nasional
Pantai Korban LLBK Kupang pada Rabu 1 Oktober 2025 menjadi saksi pertemuan penting antara pemerintah pusat, pelaku usaha ekonomi kreatif.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Pantai Korban LLBK Kupang pada Rabu 1 Oktober 2025 menjadi saksi pertemuan penting antara pemerintah pusat, pelaku usaha ekonomi kreatif, hingga para pekerja lepas atau GIGs worker.
Kegiatan Dialog interaktif ini bertajuk “Sinergi Penguatan Ekosistem dan Perlindungan bagi Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif dan GIGs Worker”.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, menegaskan komitmennya untuk menjadikan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai episentrum ekonomi kreatif nasional.
“Kontribusi UMKM dan pelaku dunia kreatif itu besar. Kita ingin APBN juga memberi stimulan balik yang lebih besar. Dan saya ingin NTT jadi ibu kota ekonomi kreatif Indonesia,” ujar Muhaimin, Rabu (1/10).
Muhaimin mengatakan ada tiga langkah utama yang terus diperjuangkan pemerintah, yakni: akses pembiayaan, perlindungan hak kekayaan intelektual, dan penguatan jejaring (networking).
Menurut Muhaimin ia menugaskan Deputi Kemenko Pemberdayaan Ekonomi, Leon Tinos—yang dikenal sebagai salah satu pendiri Tokopedia—untuk membangun hub ekonomi kreatif di NTT.
Hub ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara pelaku UMKM, investor, dan pasar global.
“Contoh Tokopedia, modalnya cuma miliaran, nilainya sekarang triliunan. Itu bukti kreativitas. Tapi kita tidak ingin satu abad hanya lahir satu Tokopedia, kita ingin setiap tahun, bahkan setiap bulan, lahir karya kreatif mendunia dari Indonesia, khususnya dari NTT,” ujar Muhaimin.
Sementara itu Alfred Gare, musisi asal NTT yang dikenal lewat lagu “Gemu Famire” dan single terbarunya “Ikannya di Pantai”, menyampaikan keresahan para seniman lokal.
“Kami punya potensi besar, baik musik, kuliner, maupun budaya. Tapi kelemahan kami ada di promosi. Bagaimana strategi pemerintah untuk memperkuat daya saing produk lokal,” ungkapnya.
Menanggapi itu, Muhaimin menekankan pentingnya promosi global. Ia menyebut diplomat Indonesia di luar negeri wajib menjadi duta promosi ekonomi kreatif, termasuk musik dan seni budaya dari daerah.
“Produk-produk kreatif seperti karya Pak Alfred harus naik kelas, bukan hanya dinikmati sebagai seni, tapi juga sebagai kekuatan ekonomi. Promosi akan jadi perhatian serius pemerintah,” ujar Muhaimin.
Hal lain disampaikan Dewi Lama Blawa, Ketua Komunitas MUA (Make Up Artis) NTT, menyampaikan suara para pekerja lepas yang sering terabaikan.
Ia menyoroti minimnya perlindungan sosial dan kurangnya ruang pengembangan kualitas bagi profesi pekerja bebas.
“Kami ini keluar dari subuh, pulang malam, penghasilan tidak menentu, dan rentan risiko. Kami butuh jaminan sosial dan perhatian pemerintah. Profesi kami juga masih belum jelas harus masuk ke kementerian mana,” ungkap Dewi.
Menjawab hal ini, Muhaimin langsung menegaskan pekerja lepas harus mendapat perhatian khusus. Ia mengatakan pemerintah sedang menyiapkan skema BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja informal, termasuk makeup artist, desainer, penulis, hingga MC.
“Pekerja lepas ini luar biasa, secara mandiri mereka membangun ekonomi. Saya minta BPJS Ketenagakerjaan bantu 100 persen iuran jaminan sosial bagi pekerja lepas di NTT. Selain itu, pelatihan dan workshop digital marketing juga akan kita bawa ke sini agar kualitas mereka bisa bersaing dengan Jakarta,” ujar Muhaimin.
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Eko Nugrianto, yang turut hadir menambahkan bahwa iuran jaminan sosial bagi pekerja lepas sangat terjangkau, mulai Rp16.800 per bulan, dengan manfaat perlindungan kecelakaan kerja hingga santunan kematian sebesar Rp42 juta.
Dialog interaktif ini menjadi momentum penting, bukan hanya untuk mendengar keluhan pelaku ekonomi kreatif, tetapi juga merancang kebijakan konkret.
Muhaimin menegaskan, dengan sinergi pemerintah pusat, daerah, dan komunitas, NTT dapat menjadi pusat lahirnya talenta kreatif yang mampu bersaing di panggung dunia.
“Dari NTT untuk Indonesia, dari Indonesia untuk dunia. Saya ingin tempat ini jadi bukti nyata bahwa kreativitas anak bangsa bisa mendunia,” ungkapnya. (iar)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.