Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Minggu 24 Agustus 2025, Harapan: Negeri Yang Makmur
Kedua, Tuhan menginginkan umat berpuasa yang benar, yang didasarkan pada pengalaman menikmati kebaikan dan kemurahan Tuhan.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu 24 Agustus 2025, dengan judul Harapan: Negeri Yang Makmur.
Sekarang Aku akan menyelamatkan kamu,
sehingga kamu menjadi berkat.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Zakharia 8:1-13.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 23 Agustus 2025, Tolak Mental Minoritas
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Agustus 2025.
Renungan Harian Bulan Agustus 2025 ini mengusung tema Bulan Kebangsaan, Memproklamasikan Kabar Baik di Bumi Pancasila dalam Akta dan Aksi.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
BANGSA YAHUDI MEMILIKI TRADISI PUASA selama satu hari penuh untuk memperingati kehancuran Bait Allah. Di tahun kedua saat Bait Suci dalam proses pembangunan kembali, orang Yahudi bertanya apakah puasa masih diperlukan? Nabi mengingatkan bahwa Tuhan tidak berkenan atas puasa
mereka jika tidak didasari rasa haus dan lapar akan kebenaran Tuhan.
Pertama, berpuasa makan dan minum biasa dilakukan sebagai tanda dukacita atau berkabung karena dosa.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 22 Agustus 2025, Berjuang Sebagai Pemenang, Bukan Korban
Akan tetapi, dalam konteks hidup baru, yang dialami oleh umat Yahudi yang telah pulang dari pembuangan, berpuasa justeru menjadi tanda sukacita, waktu untuk merayakan hidup baru dalam kegembiraan.
Bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi? Bagaimana orang berpuasa dalam kegembiraan? Bukankah biasanya kita berpuasa dan orang lain tahu bahwa kita sedang menahan diri dari makan minum?
Kedua, Tuhan menginginkan umat berpuasa yang benar, yang didasarkan pada pengalaman menikmati kebaikan dan kemurahan Tuhan.
Dahulu dalam kemarahan, Tuhan membuat umat tidak dapat menikmati makan dan minum, tidak ada hasil untuk dinikmati.
Tetapi Tuhan telah menyatakan kesetiaan-Nya dengan membawa umat pulang, membangun kembali Bait Suci, melimpahkan hidup mereka dengan banyak berkat, dan menjadikan mereka berkat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.