Namun kita percaya, tanpa tanda jasa lahiriah, para guru akan tetap gigih berjuang dan setia mengabdikan diri bagi kebahagiaan anak didik di masa depan.
Sebab menjadi guru dan pendidik bukan sekadar profesi melainkan panggilan hidup.
Setiap guru telah memberi persembahan hidup yang sangat mulia dan harum mewangi di hadapan Tuhan yakni setia menemani anak didik menapaki jalan hidup mereka masing-masing.
Tanpa tanda jasa lahiriah bukan berarti tidak ada sama sekali jasa yang dibuat oleh para guru dan pendidik. Ada begitu banyak jasa yang diberikan oleh guru.
Tanda jasa lahiriah tentunya tidak cukup untuk melukiskan seluruh perjuangan dan dedikasi seorang guru.
Sebab, tanda jasa lahiriah yang paling sejati yang membuktikan kesetiaan dan perjuangan seorang guru adalah pribadi anak didik.
Jumlah dan kualitas anak didik yang pernah ditemani perjalanan hidup dan belajarnya merupakan jumlah dan kualitas tanda jasa sejati seorang guru.
Para guru adalah orang-orang terpanggil karena memiliki keberanian untuk berkorban.
Namun demikian, mereka dipanggil bukan pertama-tama untuk sukses melainkan untuk setia dalam mengabdikan diri bagi setiap anak didik yang dititipkan orang tua kepadanya di sekolah.
Anak didik merupakan benih istmewa yang siap dirawat dan sipeliharanya sepanjang pengabdiannya di lembaga pendidikan formal.
Saat ini banyak remaja, orang muda yang pernah dididik dan didampingi guru telah menjadi orang-orang hebat di bidangnya masing-masing, baik berkarya di dalam negeri bahkan di luar negeri.
Anak-anak didik terbang bagai rajawali dengan sayap-sayap yang kokoh, meraih cita-cita hidupnya.
Semua keberhasilan yang telah diraih tentu sangat dipengaruhi oleh komitmen dan dedikasi perjuangan para guru.
Pahlawan Insan Cendekia
Seiring perkembangan zaman dan berjalannya waktu, guru bukan lagi pahlawan tanpa tanda jasa, melainkan pahlawan pembangun insan cendekia.