KPK OTT Wamenaker

KPK Tangkap Immanuel Ebenezer, Pengamat: Momentum Prabowo Bersihkan Loyalis Jokowi

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEDI - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah

POS-KUPANG.COM, JAKARTA -  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), Rabu (20/8/2025).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai penangkapan Noel menjadi momentum Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi komposisi kabinetnya, terutama dari kalangan loyalis Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Dedi Kurnia Syah, terdapat dua poin penting yang bisa dimanfaatkan Prabowo dalam situasi ini.

Pertama, sebagai langkah tegas untuk mengevaluasi integritas para pejabat di pemerintahan, khususnya mereka yang berasal dari kalangan politisi dan tim sukses saat pemilihan presiden.

"Jangan sampai kegembiraan publik hanya semu, karena harus diakui tokoh yang selama ini diwacanakan terlibat dalam rasuah cukup banyak, ada Menpora Dito yang juga sempat dipanggil Kejaksaan, juga Budi Arie," kata Dedi, Jumat (22/8/2025).

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah ini juga mengingatkan KPK untuk bertindak adil tanpa pandang bulu dalam pemberantasan korupsi.

"KPK harus bertindak tanpa pandang bulu, jangan hanya Noel yang mungkin sebagai tokoh baru dan belia," ujarnya.

Kedua, menurut dia, penangkapan terhadap Noel membuka peluang bagi Prabowo membersihkan loyalis Jokowi.

Noel diketahui dikenal sebagai loyalis Jokowi. Ia merupakan eks Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman).

"Ini menjadi peluang Prabowo untuk membersihkan loyalis Jokowi, sekaligus membuka pintu masuk PDIP masuk kabinet," ucap Dedi.

"Karena bagaimanapun, PDIP belum pernah punya catatan berada di tengah, pilihan PDIP selalu oposisi atau koalisi, dan saat ini peluangnya ada di posisi pemerintah," ujarnya.

KPK menggelar OTT terhadap Immanuel Ebenezer pada Rabu (20/8/2025).

Ia diduga terlibat dalam praktik pemerasan terhadap sejumlah perusahaan dalam proses pengurusan Sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Saat ini, Noel telah berada di Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Selain Noel, tim KPK turut mengamankan sekitar 13 orang lainnya.

Halaman
12

Berita Terkini