Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG — Dalam merayakan HUT ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Kelurahan Fatululi menggelar Event Budaya Kelurahan Fatululi dengan tema Harmony Dalam Keberagaman.
Ketua Panitia, Drs. Bernad Haning menegaskan bahwa tujuan utama dari penyelenggaraan event ini adalah untuk memeriahkan dan memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia,menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di lingkungan Keluarga Fatululi.
"Juga membangkitkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal NTT yang mulai tergerus oleh pengaruh budaya luar," ujar Bernad Haning, Kamis (21/8/2025).
Event Budaya Keluarga Fatululi tahun ini berlangsung selama dua hari, 21–22 Agustus 2025, bertempat di halaman Pasar Oebobo, salah satu pusat kegiatan masyarakat Kelurahan Fatululi.
Baca juga: Fatululi Kota Kupang NTT Jadi Contoh Program Kelurahan Bersinar BNNP NTT
Beragam kegiatan mewarnai acara ini, di antaranya pentas seni tari daerah NTT yang diikuti oleh 13 RW dalam keluarga besar Fatululi.
Lomba pidato antar sekolah dasar negeri dan swasta se-Keluarga Fatululi, diikuti oleh perwakilan siswa dan siswi dari lima sekolah.
Lomba kebersihan antar RW, yang pemenangnya akan diumumkan saat penutupan acara.
Event Budaya ini juga disponsori oleh sponsor yang telah mendukung, termasuk MPM Motors, BNN, Telkomsel, dan Simpati.
Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam terhadap penyelenggaraan event budaya ini.
Ia menekankan bahwa pelestarian budaya lokal adalah bagian penting dari pendidikan karakter dan upaya memperkuat identitas bangsa.
“Festival ini bukan sekadar hiburan, tapi juga penguatan posisi Katululi sebagai pusat ekonomi dan budaya rakyat,” ujar Wakil Wali Kota Kupang.
Ia mengatakan di era digital saat ini, generasi muda sangat mudah terpapar budaya asing. Oleh karena itu, kegiatan budaya seperti ini perlu menjadi agenda tahunan.
Serena C. Francis juga memuji antusiasme warga yang mengenakan busana adat khas daerah, serta kehadiran adik-adik pelajar yang siap menampilkan tarian daerah.
Ia berharap agar motif tenun khas Kota Kupang, yaitu "motif sepe", bisa terus diperkenalkan dan dibanggakan oleh seluruh lapisan masyarakat.