Jhonboy juga menyebut bahwa kasus ini sudah memasuki tahap akhir dan berharap ke depan ada solusi yang baik bagi semua pihak.
Ridwan Kamil sebelumnya melaporkan Lisa Mariana ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik. Laporan tersebut dibuat pada Jumat (11/4/2025) dan teregister dengan nomor LP/B/174/IV/2025/SPKT/BARESKRIM POLRI.
Kejaksaan Tinggi Jawa Barat juga telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari Bareskrim terkait kasus ini.
“Pelapornya tercantum sebagai saudara MRK. Kejati Jabar telah menunjuk enam jaksa untuk mengikuti perkembangan penyidikan,” ujar Kasi Penkum Kejati Jabar, Nur Sricahyawijaya, Selasa (20/5).(tribun network/abd/rey/dod)
Menangis Lihat Anak Ditusuk Jarum
Selebgram Lisa Mariana tak kuasa menahan air mata saat putrinya berinisial CA menjalani tes DNA di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (7/8).
Momen yang membuat Lisa menangis itu adalah kala putrinya diambil darah. "Ya agak mellow aja anak ditusuk jarum gitu ya jadi agak nangis" tutur Lisa kepada wartawan.
Tak banyak keterangan yang diutarakan Lisa. Dia meyakini tim Pusdokkes Polri bekerja profesional dan akan menyampaikan hasil tes DNA pada saatnya nanti.
Kuasa Hukum Lisa Mariana, Jhonboy Nababan menuturkan hasil dari tes DNA butuh waktu. Menurutnya, paling tidak 10 hari baru dapat diketahui hasilnya.
Baca juga: Lisa Mariana Sebut Tak Pernah Jual Diri, Eks Muncikari Artis, Robby Abbas Muncul Buka Fakta Ini
"Paling lama 10 hari nanti baru kita ketahui, tim Pusdokkes Polri bekerja sangat profesional," tukasnya.
Sementara Ridwan Kamil yang keluar dari ruangan tes DNA sekira pukul 13.42 WIB berharap agar tes DNA ini bisa menjadi jawaban atas polemik anak yang disebut-sebut Lisa sebagai darah dagingnya.
"Mudah-mudahan tes ini menjadi jawaban dari yang selama ini kami perjuangkan ya," kata Kang Emil kepada wartawan di Bareskrim Polri.
Dia mengatakan kehadirannya ini juga sebagai kewajiban atas perintah hukum yang ada. Tes DNA juga diklaim sudah diminta dirinya sejak lama.
"Jadi kita berinisiatif biar ga berlarut-larut, biar tuntas sehingga masyarakat tidak disuguhi oleh hal-hal yang tidak sepenuhnya perlu dijadikan konsumsi publik, kira-kira begitu," tuturnya. (tribun network/abd/rey/dod)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS