UKAW Kupang

UKAW Kupang Berdayakan Perempuan Penenun Desa Baumata Melalui Kegiatan PKM

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SUASANA KEGIATAN- Foto suasana kegiatan oleh tim Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang ddi Kampung Bonen, Kabupaten Kupang, Jumat (1/8/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Alexandro Novaliano Demon Paku. 

POS-KUPANG. COM, OELAMASI- Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya lokal dan pemberdayaan masyarakat.

Hal itu ditunjukkan melalui kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang bertajuk “Pemberdayaan Perempuan Penenun dalam Upaya Pelestarian Budaya Tenun di Kampung Bonen, Kabupaten Kupang", yang berlangsung di Rumah Belajar Ume Halan, Desa Baumata, Jumat (1/8/2025). 

Kegiatan ini difokuskan pada Pelatihan Peningkatan Mutu Tenun Kelompok Pasuklo, Pengorganisasian Kelompok, dan Manajemen Pemasaran, yang di selenggarakan pada tanggal 25 Juli dan 1 Agustus 2025.

Pelatihan yang diikuti oleh 11 penenun perempuan dari Kelompok Pasuklo ini, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis dalam proses produksi tenun.

Seperti teknik menggulung benang, pewarnaan dengan bahan standar SNI, serta pengembangan desain motif yang tetap berakar pada budaya lokal. 

Baca juga: Wakil Rektor UKAW Kupang Hadiri Konvensi Akademis BK-PTKI di Sorong Papua Barat Daya

Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan mendorong regenerasi dan keberlanjutan tradisi tenun di tengah tantangan modernisasi, serta peningkatan ketrampilan berorganisasi dan manajemen pemasaran.

Acara dibuka pukul 09.00 WITA dengan sambutan hangat dan penyambutan adat berupa sirih pinang, simbol keramahan masyarakat Timor. 

Pada kesempatan ini, Ketua Tim PKM UKAW Kupang, Pdt. Dr. Mery Kolimon, yang juga adalah dosen pada Program Pascasarjana Teologi UKAW, dalam sambutannya menyoroti terkait kekhawatiran akan hilangnya regenerasi penenun. 

Dikatakannya, tantangan bagi kelestarian tenun ikat lokal adalah bahwa umumnya para penenun yang masih aktif hingga saat ini merupakan mereka yang berumur 50 hingga 80 tahun dan penenun termuda berumur 30 tahun. 

Hal ini berarti satu generasi sudah tidak menenun lagi. Maka, pelatihan ini penting bukan hanya untuk keterampilan, tetapi juga untuk keadilan budaya bagi masyarakat adat.

Baca juga: Staf Presiden RI Kunjungi Bahterah UKAW Kupang, Siap Dukung PON XXII Tahun 2028 di NTT

Kegiatan resmi dibuka oleh Sekretaris Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) UKAW, David Loba, yang memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif tim. 

“Ini merupakan 1 dari 7 program PKM UKAW Kupang yang telah dilaksanakan. Kami berharap kegiatan ini benar-benar membawa dampak bagi peningkatan mutu tenun dan penguatan ekonomi masyarakat adat di Bonen, yaitu Dusun 4 dan 5 Desa Baumata," ujar David. 

Pelatihan teknis dipandu oleh narasumber utama, Dorce Lusi, dari Rumah Tenun Ina Ndao Kupang, seorang pengrajin tenun senior yang telah berkarya sejak 1991.

Dalam sesi pelatihan, peserta dikenalkan pada alat tenun tradisional dan modern, teknik menggulung benang yang rapi dan seragam, serta teknik pewarnaan benang yang tahan lama, aman, dan sesuai standar SNI. 

Halaman
12

Berita Terkini