Baca tanpa iklan
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Di ruangan berukuran 6x4 meter siang itu, Rabu, 30 Juli 2025, Elisabeth, warga Desa Gong Bekor, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka sudah menunggu kehadiran Marthen Adji, anggota DPRD Sikka.
Di mana siang itu, Marthen, politisi Partai Perindo Sikka akan mengantar buku dan alat tulis bagi 10 siswa Sekolah Dasar (SD) Inpres Watugong.
Salah satu penerima bantuan itu adalah anak dari Elisabeth bernama Imanuela yang duduk di bangku kelas dua.
Elisabeth yang memiliki dua orang anak ini mengaku senang ada perhatian dari anggota DPRD Sikka kepada keluarga. Pasalnya, ia sudah lama hidup menjanda pasca suaminya meninggal dunia.
"Saya ini sudah janda karena suami sudah meninggal dunia. Anak saya dua orang. Satu di SMP Negeri Alok Timur dan satunya di SDI Watu Gong. Terima kasih atas bantuan dari Pak Marthen Adji, anggota DPRD Sikka kepada kami. Uang Pendidikan anak saya sudah dibayar termasuk bantuan seragam sudah kami terima. Anak saya ini harus sekolah sampai sarjana. Maka itu,saya berharap bantuan ini terus bagi kami. Kami butuh bantuan untuk anak-anak kami bisa sekolah," ujar Elisabeth.
Mengenakan baju hitam dan duduk Bersama orangtua siswa yang lainnya, Mama Elisabeth hanya bisa menyampaikan terima kasih kepada Marthen Adji, anggota DPRD Sikka.
"Saya hanya mau sampaikan terima kasih. Saya sekarang harus berjuang agar bisa sekolah anak-anak saya," paparnya.
Siang itu, usai mendapat pengarahan Mama Elisabeth mendampingi anaknya menerima bantuan buku dan alat tulis dari Marthen Adji, anggota DPRD Sikka.
Kepala Sekolah SDI Watugong, Febronia Keron dan para guru juga hadir menyaksikan penyerahan bantuan alat sekolah.
Kepala Sekolah SDI Watugong pun mengaku, kalau anak dari Mama Elisabeth juga telah dibantu biaya uang komite dari Marthen Adji, anggota DPRD Sikka.
Marthen Adji, anggota DPRD Sikka pada kesempatan itu juga mengunjungi rumah Mama Elisabeth di Gong Bekor dan menemui beberapa warga lainnya yang curhat kalau perlu ada bantuan Pendidikan bagi anak-anak mereka.
"Bagi saya bantuan pendidikan ini harus dari SD ke SMP dan SMA. Jangan hanya mereka mau kuliah baru bantu. Ini berarti yang SD tidak tamat lalu SMP putus sekolah dan SMA tidak bisa selesai. Bantuan ini harus dari tingkat Bawah sampai ke atas," ujarnya. (ris)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS